Haba Musannif

Paslon No 4 Musannif-Sanusi: Membangun Aceh Besar Tanpa Partai, Sulit Diwujudkan 

“Di Aceh Besar, dari sebelumnya hanya satu kursi, kini menjadi enam kursi. Di DPRA, dari kosong kini ada perwakilan, dan di DPR-RI juga ada,"

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Besar, Tgk H Musannif SE SH dan Ir H Sanusi Hasyim MM melakukan kampanye di Gampong Leugeu, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Sabtu (28/9/2024) malam 

Paslon No 4 Musannif-Sanusi: Membangun Aceh Besar Tanpa Partai, Sulit Diwujudkan 

SERAMBINEWS.COM, DARUL IMARAH – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Besar, Tgk H Musannif SE SH dan Ir H Sanusi Hasyim MM melakukan kampanye di Gampong Leugeu, Kecamatan Darul Imarah, Sabtu (28/9/2024).

Dalam kampanyenya, Tgk Musannif mengatakan hampir semua Dirjen, Kementerian, dan pemangku kepentingan di pusat adalah titipan partai politik. 

Untuk menemui pejabat terkait guna mendapatkan proyek strategis, kadang hanya bisa berjumpa dengan staf yang sekadar mengagendakan surat, bahkan kepala bagian pun sulit ditemui.

"Meskipun ada partai atau perwakilan, terkadang juga sulit. Apalagi tidak ada partai sama sekali. Ini bukan hanya sekadar bicara, tapi sudah terbukti ada bupati di Aceh yang berasal dari non-partai, yang hanya berkantor selama tiga tahun, selebihnya habis di kebun," ucapnya.

"Alhamdulillah, partai pengusung kami, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memiliki kursi di semua tingkatan,”

“Di Aceh Besar, dari sebelumnya hanya satu kursi, kini menjadi enam kursi. Di DPRA, dari kosong kini ada perwakilan, dan di DPR-RI juga ada, ditambah partai koalisi” lanjutnya.

Baca juga: Hujan Lebat Tak Halangi Antusias Warga Darul Imarah Dengarkan Visi Misi Musannif-Sanusi

Musannif menegaskan, jika dirinya terpilih sebagai bupati Aceh Besar, insya Allah akan lebih mudah untuk melakukan perubahan yang berarti di wilayah ini. 

Fokus utamanya adalah pada pemberdayaan ekonomi, mulai dari sektor perikanan, pertanian, dan peternakan.

"Ini bukan berarti syariat Islam menjadi nomor dua, sama sekali tidak. Karena jika masyarakat lapar, mereka dekat dengan kekufuran," jelasnya.

Sebagai kabupaten yang dekat dengan ibukota provinsi, Aceh Besar harus memiliki produk khas. 

"Jika kita ke Aceh Selatan, ada pala. Ke Sigli ada kerupuk muling. Lalu, di Aceh Rayeuk? Apa yang kita punya? Mungkin ayam pramugari, tapi itu pun belum memiliki standar pemasaran skala besar dan masih bersifat lokal. UMKM kita harus naik kelas," tambah Musannif.

Dengan anggaran sisa yang minus, untuk membangun 630 gampong di Aceh Besar, Musannif mengakui bahwa dana tersebut sangat kecil. 

Oleh karena itu, ia dan wakilnya Sanusi Hasyim bertekad untuk membawa perubahan yang lebih signifikan bagi Aceh Besar dengan menjemput dana ke pusat.

Musannif juga menjelaskan bahwa ia memilih calon wakil yang sefrekuensi dan sudah selesai dengan dirinya. Artinya, secara finansial sudah berkecukupan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved