Breaking News

Konflik Palestina dan Israel

9 Pemimpin Hizbullah Tewas dalam Serangan IDF Seminggu Terakhir,Israel:Tahap Berikutnya Akan Dimulai

Tewasnya sembilan pemimpin Hizbullah lainnya merupakan kejadian yang sangat signifikan dan bisa memperburuk ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Editor: Amirullah
Kolase Tribunnews.com
(Kiri-kanan) Sayyed Hassan Nasrallah, Nabil Qaouk, dan Ahmed Wahbi - Sebanyak sembilan pemimpin Hizbullah tewas akibat serangan Israel dalam kurun waktu seminggu terakhir. 

Kantor Mikati, dalam pernyataannya, mengatakan bendera akan diturunkan setengah tiang di semua departemen pemerintah, lembaga publik, dan kotamadya.

Pernyataan itu menambahkan, kantor-kantor publik juga akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah.

2. Nabil Qaouk

Komandan Militer Hizbullah, Nabil Qaouk, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut selatan, Sabtu.


Hizbullah, yang mengonfirmasi kematian Qaouk, mengatakan Qaouk tewas dalam serangan Israel yang menargetkan sekitar Chiyah dan Beirut selatan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan Qaouk sebagai komandan "unit keamanan preventif" Hizbullah dan anggota senior dewan pusat kelompok itu.

Qaouk dianggap dekat dengan pemimpin Hizbullah.

"Dia terlibat langsung dalam melancarkan serangan terhadap Israel dan warga sipil, termasuk serangan dalam beberapa hari terakhir," kata militer Israel, Minggu (30/9/2024), dikutip dari The Times of Israel.

Qaouk bergabung dengan Hizbullah pada 1980-an.

Ia menjabat sebagai Wakil Kepala dan kemudian Kepala Wilayah Lebanon selatan di Dewan Eksekutif, serta Wakil Kepala Dewan Eksekutif.

3. Ibrahim Aqil

Militer Israel mengklaim telah menargetkan Komandan Tinggi Hizbullah, Ibrahim Aqil, Jumat (27/9/2024).

Aqil tewas saat Israel melancarkan serangan udara di Beirut, lapor Reuters.

Hizbullah kemudian mengonfirmasi kematian Aqil dalam sebuah pernyataan, tepat setelah tengah malam, dan menyebutnya sebagai "salah satu pemimpin tertinggi."

Dalam pernyataan kedua yang dirilis Hizbullah, Aqil dikatakan tewas di pinggiran Beirut, tepatnya Dahiyeh, dalam apa yang disebutnya sebagai "pembunuhan berbahaya Israel".

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved