Cahaya Aceh
Mengekplorasi Krueng Raba Lhoknga Aceh Besar, Tawarkan Pengalaman Menyenangkan
Menyusuri aliran Krueng Raba yang berkelok-kelok, mengajak pengunjung seakan-akan sedang berpetualangan di Amazon.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Kabupaten Aceh Besar bisa dikatakan menjadi surga bagi wisata petualangan. Pasalnya kabupaten ini tak habis-habisnya menawarkan wisata jelajah dan menantang.
Jika kamu ingin pertualangan yang menguji adrenalin, kamu bisa mendaki gunung, telusur gua, hingga menginap ke pulau terpencil.
Tapi, jika ingin wisata pertualangan menyenangkan tapi tak perlu effort yang berlebihan, maka Krueng Raba cocok jadi pilihan.
Sungai yang berada di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar ini mengajak para wisatawan untuk menjelajah sungai yang memiliki air yang berwarna hijau tersebut. Wisata jelajah sungai ingin akan memberi pengalaman yang berbeda kepada wisatawan.
Wisata jelajah sungai ini, para wisatawan dapat memulai perjalanan mulai dari Pantai Kapuk atau Mon Ikeun. Dua titik ini saling berhadapan di kedua sisi sungai.
Para traveler dapat memiliki, ingin menaiki speedboat yang memiliki kapasitas kecil dan berjalan cepat, atau menaiki perahu naga yang berkapasitas besar tapi berjalan lambat.
Namun sebagian besar wisatawan kini banyak memilih menjelajah dengan menaiki perahu naga yang berkapasitas 15 penumpang.
Kapal ini mematok tarif Rp 25 ribu per orang, dengan rute perjalanan hingga pertengahan sungai saja.
Tapi jika ingin menjelajah hingga ke ujung sungai, yaitu di tebing Pucok Krueng, maka wisatawan harus membooking satu kapal penuh. Harganya Rp 700 ribu yang mampu menampung 15-an penumpang.
“Satu orang Rp 25 ribu, jalannya ke babah kuala lalu ke atas hingga setengah jalan. Jadi bisa naik sendiri-sendiri, bisa rombongan,” ujar Ardi, pengelola perahu.

Nah, pilihannya ada di kamu? Karena setiap pilihan memberikan pengalaman yang berbeda.
Tidak perlu khawatir soal keamanan dalam perjalanan, soalnya pengelola jasa boat sudah menyediakan jacket pelampung. Lagipula, Krueng Raba tidak memiliki arus yang deras, airnya tergolong sangat tenang.
Untuk merasakan sensasi dan mendapatkan foto-foto terbaik, Serambinews.com menyarankan agar perjalanan dapat dilakukan siang hari, antara Pukul 11:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB. Karena dengan pantulan sinar matahari, air sungai akan tampak berwarna hijau.
Menyusuri aliran Krueng Raba yang berkelok-kelok, mengajak pengunjung seakan-akan sedang berpetualangan di Amazon. Maka tak heran ebberapa prang menjulukinya “Little Amazon”, sungainya berkelok-kelok dengan air yang mewarna hijau pekat.
Sepanjang penjelahan, di kedua sisi sungai dipenuhi oleh hutan-hutan nipah yang lebat. Sesekali biawak kerap terlihat bertengger di sela-sela akar atau pelepah nipah.
Pada sisi yang lain, kebun kelapa dengan pohon yang menjulang tinggi akan menambah indahnya pemandangan selama perjalanan.
Pada sisi yang lain, pohon bakau yang lebat akan menambah kesan “seram” perjalanan menyusuri sungai ini. Hamparan perbukitan Mata Ie dengan savana yang menghijau, terlihat jelas dari alur sungai. Semakin ke hulu, maka tebing-tebing karst yang tinggi akan mewarnai sisi sungai.
Kamu bisa meminta awak boat untuk mempelambat laju jika ingin berfoto-foto. Biasanya pengelola baot atau perahu juga sudah paham kebutuhan konten para pengunjung.
Jadi di beberapa spot andalan, seperti tebing hutan nipah, belokan sungai, dan landscape bukit, mereka akan memperlambat laju, agar traveler bisa berfoto-foto di depan haluan.
Jika kamu mengambil trip pendek, maka di pertengahan jalan kapal akan putar haluan kembali. Tapi jika kamu mengambil paket ke Pucok Krueng, maka kamu dapat merasakan finish ke tempat wisata paling Ikonik di Aceh tersebut.(*)
Cahaya Aceh
Krueng Raba
Lhoknga
Aceh Besar
Objek Wisata Aceh Besar
Serambinews
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Disbudpar Aceh Terbitkan Majalah Berbahasa Aceh BOINAH, Tekankan Pelestarian Bahasa Aceh |
![]() |
---|
Disbudapar Aceh Matangkan Standarisasi Event Pariwisata Lewat SOP SPEKTA |
![]() |
---|
Disbudpar Aceh Gelar FGD Revitalisasi Bahasa dan Sastra Aceh |
![]() |
---|
Kadisbudpar Aceh Sambut Positif Usulan Penambahan Nomenklatur Ekraf, Begini Katanya |
![]() |
---|
Museum Tsunami Aceh Bersiap Kembangkan Digitalisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.