Breaking News

Berita Kutaraja

Pj Gubernur Safrizal Diminta Percepat Pengalihan Blok Pertamina EP, Penundaan Bikin Aceh Merugi

“Penundaan ini merugikan daerah. Karena masyarakat Aceh seharusnya sudah bisa menikmati hasil dari pengelolaan mandiri sumber daya migas,” urainya.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Dok Pertamina
Ilustrasi PT Pertamina EP Rantau Field 

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dewan Energi (DEM) Aceh mendesak Pj Gubernur, Safrizal ZA untuk segera menyetujui dan menandatangani pengalihan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP. 

Dengan pengalaman ia yang luas dan kini menjabat di posisi strategis dalam Pemerintahan Aceh, diharapkan Safrizal memiliki pemahaman mendalam mengenai pentingnya langkah ini.

Penundaan dalam proses ini, menurut DEM Aceh, tidak hanya merugikan pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat Aceh yang seharusnya sudah dapat menikmati manfaat dari pengelolaan mandiri sumber daya migas. 

“Kami percaya bahwa dengan kepemimpinan beliau, Aceh dapat segera mengambil langkah progresif menuju kemandirian energi,” ujar Presiden Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh, Faizar Rianda kepada Serambinews.com, Kamis (3/10/2024). 

DEM sangat berharap, Pj Gubernur Safrizal untuk segera menyetujui dan menandatangani pengalihan itu. 

“Penundaan ini merugikan daerah kita. Karena masyarakat Aceh seharusnya sudah bisa menikmati hasil dari pengelolaan mandiri sumber daya migas,” urai dia. 

“Semakin lama ditunda, semakin banyak peluang yang hilang. Kita butuh keputusan cepat agar semua bisa merasakan manfaatnya,” ungkap Faizar.

Ia memaparkan, lapangan migas seperti Rantau, Kuala Simpang, dan Peurelak seharusnya sudah berada di bawah kendali BPMA sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2015.

Namun saat ini masih terjebak dalam ketidakpastian dan risiko akibat aktivitas pengeboran ilegal yang terus berlangsung. 

Penandatanganan alih kelola Blok Pertamina EP diharapkan menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam memperjuangkan hak-hak energi Aceh.

Sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap kedaulatan energi, DEM Aceh meminta agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti rekomendasi yang telah diajukan. 

“Waktu tidak berpihak pada kita, semakin lama proses ini tertunda, semakin besar kerugian yang harus ditanggung Aceh, baik dari segi ekonomi maupun potensi sumber daya yang hilang,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh meminta agar proses pengalihan Blok Pertamina EP kepada Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) segera tuntas. 

Mereka berharap blok migas potensial itu selesai di masa kepimimpinan Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved