Berita Kutaraja

Mualem Surati Pemko Salem Massachusetts, Pemerintah AS Diminta Mohon Maaf ke Warga Kuala Batee Abdya

Menurut Fadhli, invasi brutal pasukan marinir AS kala itu menjadi sejarah tragis dan kelam bagi kerajaan Kuala Batu.

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Kolase Serambinews.com/ist
PERMINTAAN MAAF - Cover Buku Quallah Battoo dan segel Kota Salem. Pemerintah Amerika Serikat diminta untuk menyampaikan permintaan maaf terhadap aksi invasi marinir AS terhadap Kerajaan Kuala Batu pada masa dulu. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Amerika Serikat (AS) diminta menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada warga Kuala Batee (dulu Kuala Batu) dan Bangsa Indonesia atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan militernya dalam serangan ke Kerajaan Kuala Batu, Aceh Barat Daya (Abdya) pada abad ke-19 silam. 

Desakan itu mencuat usai Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem) menyurati Pemerintah Kota Salem, Massachusetts, Amerika Serikat untuk meminta agar tidak menghapus jejak sejarah hubungan dagang Aceh-Salem dari segel Kota Salem.

Baca juga: Gubernur Aceh Muzakir Manaf Terima Anugerah Pimred Award 2025

“Apa yang diinginkan dan jadi target dari surat ini? Apa relevansinya? Diplomasi dalam rangka apa ini,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kuala Batee, Fadhli Ali, Sabtu (19/7/2025). 

“Jika ingin berkorespondensi dan membangun hubungan diplomatis dengan Salem-Amerika, menurut saya lebih elok jika Mualem mengirim surat dengan isi meminta Presiden Donal Trump untuk menyampaikan permintaan maaf kepada anak keturunan warga Kerajaan Kuala Batu,” tuturnya. 

Menurut Fadhli, invasi brutal pasukan marinir AS kala itu menjadi sejarah tragis dan kelam bagi kerajaan Kuala Batu. 

Di mana, pukul 3 pagi dini hari tanggal 6 Februari 1832, marinir Amerika yang diangkut kapal perang paling canggih pada zamannya menyerang benteng pertahanan Kerajaan Kuala Batu. 

“Mereka ikut membunuh perempuan dan anak-anak tanpa rasa penyesalan,” ujarnya.

Selain permintaan maaf, kata Fadhli, Pemerintah AS juga diminta memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita rakyat Kuala Batu.

Baca juga: Mualem Minta Jejak Sejarah Aceh di Segel Dagang Kota Salem di Amerika Serikat Dipertahankan

Yakni berupa manipulasi atau takaran timbangan perdagangan selama bertahun-tahun oleh pedagang Amerika di masa lalu.

“Memberikan kompensasi atas kerugian yang timbul akibat manipulasi timbangan yang dilakukan oleh pedagang Amerika terhadap pedagang Aceh selama bertahun-tahun,” ujarnya. 

Tak hanya itu, Pemerintah AS didesak melakukan pembersihan sisa mortir dan mesiu yang diduga masih tersebar di sekitar bekas benteng Kerajaan Kuala Batu.

Kemudian membangun museum yang merekam sejarah hubungan dagang dan konflik antara Kuala Batu dan Amerika.

“Museum ini diplomasi positif untuk mengenang bahwa ada hubungan dagang dan peristiwa bersejaran antara Salem (Amerika) dengan kerajaan Kuala Batu,” papar dia.

“Setelah itu, silakan masuk sesi puja-puji dan persuasi sebagaimana yang tertuang dalam maksud surat Mualem itu. Kalau mau kerja sama bidang kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain, silakan,” ungkap Fadhli. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved