Cahaya Aceh

Air Terjun Ceuraceu, Pesona Alam Tersembunyi di Belantara Kuala Batee Abdya

Air Terjun Ceuraceu ini tujuh tingkat. Di tingkat ketujuh, hawa sejuk sangat terasa. Untuk sampai ke sana, harus berjalan dan mendaki sekitar 70 meter

Penulis: Taufik Zass | Editor: Safriadi Syahbuddin
Air Terjun Ceuraceu, Pesona Alam Tersembunyi di Belantara Kuala Batee Abdya - Air-Terjun-Ceuraceu-Aceh-Barat-Daya-01.jpg
FACEBOOK ADI KHAIRI
Objek wisata Air Terjun Ceuraceu di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Air Terjun Ceuraceu, Pesona Alam Tersembunyi di Belantara Kuala Batee Abdya - Air-Terjun-Ceuraceu-Aceh-Barat-Daya-02.jpg
FACEBOOK ADI KHAIRI
Objek wisata Air Terjun Ceuraceu di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Air Terjun Ceuraceu, Pesona Alam Tersembunyi di Belantara Kuala Batee Abdya - Air-Terjun-Ceuraceu-Aceh-Barat-Daya-03.jpg
FACEBOOK ADI KHAIRI
Objek wisata Air Terjun Ceuraceu di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Air Terjun Ceuraceu, Pesona Alam Tersembunyi di Belantara Kuala Batee Abdya - Air-Terjun-Ceuraceu-Aceh-Barat-Daya-04.jpg
FACEBOOK ADI KHAIRI
Objek wisata Air Terjun Ceuraceu di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBIMEWS.COM, BLANGPIDIE - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), selain dikenal sebagai kota dagang dan memiliki potensi pertanian yang menjanjikan juga memiliki sumber daya alam dan objek wisata yang indah dan layak dikunjungi. Salah satu objek wisata Air Terjun Ceuraceu yang berlokasi di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee.

Air Terjun Ceuraceu yang merupakan objek wisata tersembunyi ini masih sangat asri bak 'Surga Kecil' di Abdya.

Untuk menuju puncak Air Terjun Ceuraceu itu, warga harus berjalan kaki, karena belum ada akses jalan yang bisa dilintasi roda dua maupun roda empat.

Kendaraan anda harus diparkir di rumah warga ataupun di Kompleks Balai Benih Ikan (BBI) Krueng Batee yang berjarak 300 meter dari Jalan Nasional Tapaktuan-Banda Aceh.

Sebelum berangkat ke lokasi objek wisata tersebut, wisatawan patut mempersiapkan sejumlah peralatan berpetualang, dan tak kalah penting makanan ringan, dan minuman, karena di lokasi objek wisata dimaksud belum ada warung ataupun kios untuk dihampiri saat perut keroncongan.

Lokasi Air Terjun ini berada di hutan belantara dan jauh dari pemukiman warga.

Air terjun Ceuraceu ini memiliki tujuh tingkatan. Di tingkat ketujuh, hawa sejuk sangat terasa karena merupakan sumber mata air gunung yang ada di desa tersebut. Untuk mencapai ke tingkat tujuh, pengunjung harus berjalan dan mendaki sekitar 70 meter.

Setiap tingkatan air terjun memiliki keunikan tersendiri, mulai dari trek lintasannya yang terjal ditambah bebatuan yang sudah berlumut. Jika tidak hati-hati bisa tergelincir. 

Sepanjang perjalanan menuju air terjun Ceuraceu, pengunjung akan dihadapkan dengan perkebunan pala milik warga. Kemudian anak sungai dan pepohonan yang rimbun dengan akar menjalar.

Pengunjung juga harus berhati-hati, karena jalan yang terjal dengan material bebatuan. Bukan hanya itu, sepanjang jalan banyak pohon jelatang yang tumbuh di antara semak belukar. Jenis tumbuhan ini, jika mengenai kulit bisa mengalami gatal-gatal.

Dengan adanya wisata Air Terjun Ceuraceu ini, makin menegaskan bahwa Abdya memiliki pesona alam yang luar biasa. Hanya saja, Air Terjun Ceuraceu ini perlu perhatian dan keseriusan seluruh pihak untuk mengelolanya, khususnya perangkat desa dan Dinas terkait setempat.

Sebab, Ceuraceu memiliki pontensi yang sangat luar biasa, dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, dan bisa mengurangi pengangguran. "Tinggal sarana jalan dan fasilitas penunjang lainnya saja, jika itu tersedia maka objek wisata ini menjadi salah satu destinasi wisata yang layak di kunjungi," kata Ikhsan, salah seorang warga setempat.

Reza Tanzil (35), warga Desa setempat kepada Serambi mengatakan, jika ingin berkunjung ke lokasi Air Terjun Ceuraceu pengunjung harus dipandu oleh warga sekitar. Sebab, selain lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk juga tidak ada penunjuk arah lokasi objek wisata tersebut. 

"Kalaupun tidak tahu harus cari siapa pemandu, pengunjung bisa melaporkan ke perangkat desa dan meminta bantu didamping. Cuma jika berkunjung saat hari - hari besar tak mesti ada pendamping, karena banyak warga yang berekreasi ke sana," ungkap Reza.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved