Breaking News

Dunia Sekolah

Dosen UIN Ar-Raniry: Moderasi Beragama, Kunci Cegah Radikalisme di Sekolah

Selain Mawardi, hadir juga narasumber lain seperti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, H. Azhari, serta Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Narasumber berfoto bersama peserta dalam kegiatan "Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Pencegahan Radikalisme" yang digelar di Banda Aceh. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mawardi, dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, menjadi salah seorang narasumber dalam kegiatan "Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Pencegahan Radikalisme" yang digelar di Banda Aceh. 

Acara yang berlangsung di di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Lamlagang Banda Aceh, Selasa (8/10/2024) ini diperuntukkan untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Ketua OSIS SMA/SMK se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Selain Mawardi, hadir juga narasumber lain seperti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, H. Azhari, serta Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam, H. Khairul Azhar. Kegiatan ini dihadiri puluhan guru dan ketua OSIS dari sejumlah sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Baca juga: 640 Mahasiswa UIN Ar-Raniry Ikuti Pembekalan KPM Reguler

Dalam materinya, Mawardi menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di sekolah. Menurutnya, moderasi beragama adalah jalan tengah yang bisa mencegah ekstremisme dan fanatisme. 

"Moderasi beragama bukan tentang memoderasikan agama, melainkan cara kita beragama dan mengekspresikan keyakinan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Mawardi juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengamanatkan penguatan moderasi beragama melalui bidang pendidikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan kurikulum pendidikan yang berbasis moderasi.

Ia menguraikan tiga tahap penting dalam internalisasi nilai-nilai moderasi beragama di sekolah: transformasi nilai melalui kegiatan belajar, dialog antara guru dan siswa, serta trans-internalisasi, yakni sinergi antara sikap mental dan kepribadian guru serta siswa.

Mawardi menambahkan bahwa penguatan karakter siswa dengan moderasi beragama akan menciptakan generasi yang lebih toleran dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. 

"Kita berharap dengan internalisasi nilai-nilai ini, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya toleran tetapi juga memiliki semangat kebangsaan yang tinggi," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved