Berita Subulussalam

Polsek Rundeng Pantau Warga 12 Desa Terdampak Banjir di Subulussalam, Ketinggian Air Capai 60 Cm

Kapolsek Rundeng, Iptu Fajar Harapan Tumangger, mengatakan ratusan warga terdampak banjir masih bertahan di

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam mendistribusikan bantuan masa panik kepada korban terdampak banjir di Kecamatan Rundeng, Sabtu (12/10/2024) 

Kapolsek Rundeng, Iptu Fajar Harapan Tumangger, kepada Serambinews.com Sabtu (12/10/2024) mengatakan ratusan warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka.

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Rundeng, Kota Subulussalam terus memonitor masyarakat di 12 desa yang terdampak banjir.

Kapolsek Rundeng, Iptu Fajar Harapan Tumangger, kepada Serambinews.com Sabtu (12/10/2024) mengatakan ratusan warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka.

Personel Polsek Rundeng Aipda Wirio turun ke lapangan menggunakan perahu untuk memonitor masyarakat di wilayahnya. 

Secara rinci disampaikan 12 desa terdampak banjir di Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam adalah Desa Tanah Tumbuh, ketinggian air rata-rata 20 hingga 35 cm di perkarangan rumah warga.

Sementara di atas jalan desa lebih kurang sepuluh centi meter sepanjang jalan ± 200 meter dan masih dapat dilintasi kendaraan.

Warga yang terdampak banjir 25 KK dan sampai saat ini masih bertahan di rumah masing-masing.

Baca juga: VIDEO VIRAL Eks Pejabat Dishub Dikeroyok Massa usai Bacok Warga Pakai Pisau Cutter

Kemudian di Desa Tualang, ketinggian air rata-rata mencapai 10 hingga 30 cm di perkarangan rumah warga dan di atas jalan desa 5 hingga 10 cm sepanjang lebih kurang 500 meter.

Warga yang terdampak banjir 30 KK dan ases jalan menuju Desa Tualang saat ini masih dapat dilintasi/lewati kendaraan.

Iptu Fajar Tumangger juga mengatakan hingga kini warga masih bertahan di rumah masing-masing dan belum ada yang mengungsi.

Kemudian di Desa Mandilam, ketinggian air rata-rata mencapai 15 hingga 30 centimeter di perkarangan rumah warga dan di atas badan jalan desa 10 centimeter sepanjang 400 meter.

Adapun warga yang terdampak banjir 35 KK dan hingga kini masih bertahan di rumah masing-masing.

Kemudian Desa Lae Mate ketinggian air rata-rata 15 s.d 30 cm di perkarangan rumah warga dan diatas badan jalan desa 10 centimeter sepanjang 350 meter.

Baca juga: Curhat di TikTok karena Disetop di Lokasi Banjir, Ustaz Syawal: Banyak Pengendara Lapar dan Sakit

Dikarenakan warga yang terdampak banjir sebanyak 35 KK sampai saat ini  masih bertahan dirumah masing-masing

Selanjutnya di Desa Panglima Sahman ketinggian air di badan jalan Desa rata-rata 10 s.d 35 cm sepanjang 400 meter.

Warga yang terdampak banjir nihil dan aktifitas warga masih normal. Akses jalan Desa Panglima Saman sa'at ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua. 

Sementara Desa Muara Batu-batu ketinggian air di badan jalan Desa rata-rata 20 s.d 40 cm sepanjang 150 meter.

Menurut Iptu Fajar Tumangger warga yang terdampak banjir nihil dan aktifitas warga masih normal.

Dia juga menjelaskan Alakses jalan Desa Muara Batu Batu tidak bisa di lalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Lalu di Desa Oboh ketinggian air rata-rata 5 s.d 20 dipekarangan rumah warga dan di badan jalan desa 40 centimeter sepanjang 80 meter.

Warga yang terdampak banjir sebanyak 25 KK dan akses jalan Desa Oboh tidak dapat dilalui kendaraan roda dua. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Kemudian Desa Suak Jampak warga yang terdampak banjir sebanyak 67 kk. 

Ketinggian air dipekarangan rumah warga rata-rata mencapai 30 s.d 60 centimeter.

Air diatas badan jalan Desa mencapai 20 s.d 40 cm disepanjang jalan 700 meter.

"Saat ini jalan Desa Suak Jampak tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Kapolsek Tumangger

Selain itu sebagian warga sudah ada yang mengunsi ketempat saudara yang rumahnya lebih tinggi.

Di Desa Sibungke warga yang terdampak banjir sebanyak 20 kk. 

Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm di perkarangan rumah warga. Aktivitas warga masih normal. 

Lalu di Desa Sibuasan warga yang terdampak banjir sebanyak 25 kk. 

Ketinggian air rata-rata 35 s.d 40 cm di perkarangan rumah warga. Aktivitas warga masih normal. 

Di Desa Kuta Beringin warga yang terdampak banjir 32 kepala keluarga. Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm. 

Aktivitas warga masih normal.  Air diatas badan jalan Desa Kuta Beringin mencapai satu meter dan untuk saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua  maupun roda empat.

Terakhir Desa Siperkas warga yang terdampak banjir 30 kepala keluarga.

Ketinggian air rata-rata 30 s.d 40 cm di pekarangan rumah warga, dan di atas badan jalan Desa Siperkas 20 s.d 30 centimeter sepanjang 80 meter.

Saat ini jalan Desa Siperkas tidak bisa dilalui sepeda motor, namun aktivitas warga masih normal.

Lebih jauh dikatakan sampai dengan saat ini rumah warga belum ada yang terendam banjir.

Kapolsek Iptu Fajar Tumangger  mengimbah warga agar waspada kemungkinan terjadi banjir dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.

Menurutnya banjir yang terjadi di 12 desa tersebut disebabkan meluapnya Air Sungai Lae Soraya lantaran curah hujan tinggi. 

"Banjir di wilayah Kecamatan Rundeng memang hampir setiap tahun terjadi apabila curah Hujan yang tinggi dan kirim dari perbatasan Kabupaten Aceh Tenggara," ujar Iptu Fajar Harapan. 

Dikatakan pula sampai dengan saat ini kondisi air masih menggenangi jalan dan permukiman warga diperkirakan air akan naik karena intensitas hujan cukup tinggi dan cuaca di wilkum Rundeng saat ini hujan. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved