Perang Gaza
Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan Gaza Utara saat Tank, Drone dan Sniper Israel Terus Mengepung Kota
Pendudukan Israel melakukan genosida dan membunuh orang dengan menyerang kamp pengungsi dan melakukan kejahatan biadab karena mereka terus menargetkan
SERAMBINEWS.COM - Setidaknya 300 orang telah dibunuh oleh pasukan Israel sebagai pengepungan militer di Gaza utara memasuki hari kesepuluh dengan puluhan ribu warga Palestina terjebak oleh invasi darat dan serangan pesawat tak berawak serta persediaan makanan dan air menyusut.
Ismail al-Thawarta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, menuduh pasukan Israel menghentikan penyelamat dari membantu korban serangan di utara Gaza yang terkepung.
“Tentara Israel mencegah tim pertahanan sipil memulihkan jenazah dan dengan sengaja mencoba menghancurkan sistem kesehatan," kata al-Thawarta pada konferensi pers seperti dikutip Aljazeera, Minggu (13/10/2024).
“Pendudukan Israel melakukan genosida dan membunuh orang dengan menyerang kamp pengungsi dan melakukan kejahatan biadab karena mereka terus menargetkan tempat-tempat di mana perempuan dan anak-anak berkumpul. Tentara Israel terus menyerang Gaza utara dan mencoba mengubahnya menjadi ruang genosida saja.”
Baca juga: Netanyahu Minta Pasukan Perdamaian PBB Angkat Kaki dari Lebanon Selatan
Dunia Tetap Diam saat Israel Membakar Hidup-hidup Warga Palestina di Tenda Pengungsian
Jet tempur Israel mengebom tenda pengungsi warga Palestina di sekitar Rumah Sakit Al Aqsa yang menyebabkan kebakaran hebat pada tenda-tenda pengungsi.
Peristiwa yang justru menyayat hati, saat pengeboman terjadi para pengungsi yang berada di dalam tenda ikut terbakar.
Kekejaman dan keburutalan zionis Israel ini telah melanggar batas-batas hukum internasional dengan menyasar warga sipil sebagai target pembunuhan massal.
Dilihat Serambinews.com dari akun media sosial Instagram @hani.aburezeq yang beredar, Senin (14/10/2024) tampak warga sipil di tenda pengungsian yang menjadi sasaran pemboman terbakar hidup-hidup karena terjebak dalam kobaran api.
"Di antara kain tenda yang robek, pemuda ini terbakar tanpa suara, tangannya telulur, kepalanya yang miring, dan telinganya yang hampir mendengar gema impiannya untuk kembali ke rumahnya di Gaza utara, semua menjadi saksi rasa sakit itu yang tidak satu pun orang di dunia lihat. Tapi kami telah mengalami segala macam kematian sampai yang paling aneh, dengan roket, peluru, kremasi, pemakaman, atau dua mayat dengan tanpa kepala," tulis Hani Aburezeq menyertai postingan tersebut.
Dikutip dari outlet jaringan berita Aljazeera munculnya kobaran api setelah Israel menjatuhkan bom.
Api yang berkobar membakar tenda-tenda pengungsian dan membakar tubuh para korban.
Video tersebut beredar luas di media sosial menjadi netizen akan betapa kejam dan mengerikannya tantara Israel yang sudah melewati batas hukum internasional dengan membunuh warga sipil dan pembantaian massal.
Kantor berita Al Jazeera melaporkan, sedikitnya empat orang dipastikan tewas dan 70 orang terluka akibat serangan terhadap tenda-tenda pengungsi di dalam area Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat Kota Gaza.
Pengeboman ini dilakukan Israel dengan dalih Hamas bersembunyi di antara warga sipil dan menggunakan fasilitas Rumah Sakit untuk operasi terror seperti dilansir dari Times of Israel.
Brigade Qassam Sergap Patroli Tentara Israel dengan Bom Tanam, 5 Tewas 20 Luka-luka |
![]() |
---|
Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis |
![]() |
---|
PBB Sebut Memalukan Penyangkalan Israel atas Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina |
![]() |
---|
Menteri Israel: Biarkan Mereka Mati karena Kelaparan atau Menyerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.