Breaking News

Perang Gaza

Israel Gunakan Robot Jebakan Berisi Bom dalam Operasi Pembantaian Besar-besaran di Gaza Utara

Penggunaan robot jebakan oleh Israel dilarang berdasarkan hukum internasional, karena robot ini dianggap sebagai senjata sembarangan yang tidak dapat

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/rekaman video, via Euro-Med Monitor
Robot Israel yang dipasangi bom di lingkungan Kamp Jabaliya. 

SERAMBINEWS.COM - Tentara Israel menggunakan robot-robot berperekam bom yang dilengkapi dengan berton-ton bahan peledak untuk melakukan tindakan penghancuran dan pembunuhan besar-besaran, termasuk pembantaian, pembunuhan yang disengaja, kelaparan paksa, dan pemindahan paksa yang meluas di Gaza utara, menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, kelompok hak asasi manusia yang berpusat di Jenewa tersebut mengatakan telah menerima banyak kesaksian mengenai penggunaan robot jebakan oleh tentara Israel yang diledakkan dari jarak jauh, yang menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah dan bangunan di sekitarnya serta hilangnya banyak nyawa di saat pekerjaan pertahanan sipil dan kru ambulans hampir seluruhnya terganggu.

Penggunaan robot jebakan oleh Israel dilarang berdasarkan hukum internasional, karena robot ini dianggap sebagai senjata sembarangan yang tidak dapat diarahkan atau dibatasi pada target militer, kata kelompok hak asasi manusia tersebut.

Baca juga: Rumah Sakit Al-Aqsa Kritis, Korban Luka Bakar Akibat Pemboman Israel Sekarat tanpa Obat & Perawatan

Karena sifatnya, mereka langsung menyerang warga sipil, target militer, atau properti sipil tanpa pandang bulu.

“Oleh karena itu, senjata-senjata tersebut adalah senjata ilegal menurut hukum internasional, dan menggunakannya di wilayah organisasi merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Euro-Med.

'Ledakan Dahsyat'

Seorang warga yang terjebak di dekat lingkungan Al-Qassabi, barat daya kamp Jabalia di Gaza utara mengatakan kepada Euro-Med bahwa Rabu lalu terjadi "ledakan dahsyat."

“Itu adalah suara paling keras yang pernah saya dengar,” kata warga yang namanya dirahasiakan demi alasan keamanan.

Ia menjelaskan, “Kini kami dapat membedakan berbagai suara ledakan, sehingga kami dapat menentukan apakah suara ini berasal dari meriam, pesawat terbang, atau sumber lainnya.”


Faktanya, suara ledakan itu justru lebih keras dari suara serangan udara, hingga debu putih menutupi seluruh area, lanjutnya.

Warga tersebut mengatakan kemudian diketahui bahwa ledakan itu disebabkan oleh robot yang dilengkapi dengan bahan peledak berton-ton, yang menghancurkan sekitar enam atau tujuh rumah sekaligus terlepas dari apakah ada warga sipil di dalam rumah.”

Tentara Israel telah sepenuhnya mengisolasi wilayah Gaza utara dari Kota Gaza dengan mengerahkan kendaraan militer, menempatkan penghalang pasir dan puing-puing rumah yang hancur, selain perlindungan tembakan dari pesawat tak berawak, menurut Euro-Med.

Rumah-rumah Terkepung

Tentara Israel mencakup dua robot tambahan di lingkungan Tawam dan Zahraa dekat area Pertahanan Sipil di sebelah barat kamp Jabalia, kata tim lapangan Euro-Med.

Robot lain diledakkan di sekitar persimpangan Abu Ali Mustafa di Bir al-Naja, sebelah barat kamp Jabalia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved