Konflik Semenanjung Korea
Tentara Korea Selatan Melepaskan Tembakan Peringatan ke Korea Utara, Konflik Semenanjung Memanas!
Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke selatan garis demarkasi militer sebagai respon terhadap aksi pengeboman jalan oleh Korea Utara
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tentara Korea Selatan Melepaskan Tembakan Peringatan ke Korea Utara, Konflik Semenanjung Memanas!
SERAMBINEWS.COM – Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke selatan garis demarkasi militer sebagai respon terhadap aksi pengeboman jalan yang dilakukan oleh Korea Utara.
Insiden ini terjadi setelah militer Korea Utara dilaporkan meledakkan bom di beberapa bagian jalan yang menghubungkan kedua negara di bagian timur dan barat Semenanjung Korea.
Menurut pejabat pertahanan Korea Selatan, peledakan jalan oleh Korea Utara tidak mempengaruhi sama sekali dengan negara tersebut.
Namun, sebagai tindakan balasan, militer Korea Selatan melakukan tembakan peringatan ke wilayah selatan garis demarkasi militer.
"Angkatan bersenjata kami melakukan penembakan balasan di wilayah selatan garis demarkasi militer," kata pejabat itu, kantor berita TASS melaporkan, Selasa (15/10/2024).
Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa militer Korea Utara telah meledakkan bom di bagian timur dan barat semenanjung dalam upaya yang tampaknya bertujuan untuk menyabotase jalan menuju Korea Selatan.
Menurut Korea Selatan, prajurit Korea Utara melanjutkan "kegiatan tambahan dengan menggunakan peralatan berat."

Konflik di semenjung Korea ini semakin memanas ketika Korea Utara mendeteksi tiga pesawat nirawak milik Korea Selatan menyusup masuk ke Pyongyang.
Korea Utara mengungkapkan hal ini dapat menyebabkan konflik bersenjata yang bahkan dapat meningkat menjadi perang.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Jumat (11/10/2024) sore, mengatakan Korea Selatan pertama kali mengirim pesawat tanpa awak yang membawa selebaran ke Pyongyang pada 3 Oktober.
Pesawat nirawak itu kembali menyuspi wilayah Korea Utara pada 9 Oktober dan 10 Oktober 2024.
“(Hal itu) merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan keselamatan nasional dan pelanggaran hukum internasional yang kejam,” kata kementerian tersebut.
Korea Utara menuntut agar Korea Selatan segera mengakhiri “provokasi berbahaya” yang menurutnya dapat menyebabkan konflik bersenjata yang bahkan dapat meningkat menjadi perang.
"Dengan semua pasukan pertahanan yang siap, kami mengeluarkan peringatan keras ini kepada Korea Selatan sebagai ultimatum terakhir," tambah kementerian itu.
Kamaruddin Hasan jadi Doktor Pertama di Indonesia yang Teliti Komunikasi Damai dalam Politik Lokal |
![]() |
---|
VIDEO Jumpa di Michat, Pria di Tegal Tega Tusuk Wanita Muda karena Tak Puas |
![]() |
---|
VIDEO - Demo Buruh Panas! Said Iqbal Sindir Sahroni di Depan Ribuan Buruh |
![]() |
---|
Kompak, Forum Keuchik Kuala Batee Tolak Kehadiran PT Abdya Mineral Prima |
![]() |
---|
VIDEO Yaman Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion Bertubi - Tubi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.