Konflik Rusia vs Ukraina

3000 Pasukan Korea Utara Diterjunkan ke Rusia Lawan Ukraina, Vladimir Putin Bentuk Batalion Khusus

Batalyon tersebut diperkirakan mencakup hingga 3.000 tentara Korea Utara dan saat ini sedang dipasok dengan senjata ringan dan amunisi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
VLADIMIR SMIRNOV / POOL / AFP
Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. Mereka bertemu di lokasi peluncuran roket luar angkasa paling modern di Rusia pada Rabu (13/9/2023). 

3000 Pasukan Korea Utara Diterjunkan ke Rusia Lawan Ukraina, Vladimir Putin Bentuk Batalion Khusus

SERAMBINEWS.COM – Rusia membentuk batalion khusus yang terdiri dari hingga 3.000 pasukan Korea Utara.

Penerjunan 3000 tentara Korea Utara ini untuk membantu pasukan Rusia memukul mundur militer Ukraina keluar dari wilayah Kursk.

Korea Utara akan menjadi bagian dari “Batalyon Khusus Buryat,” yang diorganisasikan dalam brigade serangan udara terpisah ke-11 Angkatan Bersenjata Rusia.

“[Vladimir] Putin melakukan segala kemungkinan untuk menunda dan menghindari keputusan untuk melakukan gelombang mobilisasi besar-besaran baru di wilayah Federasi Rusia,” kata sumber dari Intelijen Militer Ukraina.

Batalyon tersebut diperkirakan mencakup hingga 3.000 tentara Korea Utara dan saat ini sedang dipasok dengan senjata ringan dan amunisi.

Dalam laporannya, batalion tersebut mungkin ditempatkan di dekat Sudzha dan Kursk, dekat perbatasan Ukraina

Kantor berita Ukraina melaporkan pada Selasa (15/10/2024) bahwa Korea Utara telah mengirim 10.000 tentara ke Rusia untuk mendukung upaya perangnya melawan Ukraina, mengutip seorang diplomat yang mengetahui situasi tersebut. 

Namun, diplomat itu mencatat bahwa masih belum jelas jenis prajurit apa yang dikirim atau peran apa yang diharapkan dari mereka.

Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu.
Pemimpim tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan inspekasi terhadap pasukan militer negara itu. (KCNA)

Dalam jumpa pers pada Selasa (15/10/2024), Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa ia tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut, tetapi menyebutnya sungguhmengkhawatirkan.

"Jika benar, ini akan menjadi pertanda pendalaman hubungan (antara Korea Utara dan Rusia),”

“Jika benar, ini juga akan menunjukkan apa yang menurut saya hanya dapat diklasifikasikan sebagai tingkat keputusasaan baru Putin saat ia terus berusaha membuat kemajuan di Ukraina," kata Kirby.

"Jika itu benar, itu terjadi di saat Rusia terus menderita kerugian luar biasa. Faktanya, saya berani mengatakan jumlah korban jiwa mencapai tingkat yang bersejarah dalam konflik modern,”

“Lebih dari 1.000 korban jiwa per hari hanya dalam beberapa bulan terakhir."

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller juga menyatakan kekhawatirannya atas laporan media tentang kemungkinan Korea Utara mengirim pasukan ke Ukraina untuk mendukung Rusia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved