Konflik Palestina vs Israel

Houthi Janji Balas Dendam ke Amerika Serikat Setelah Pesawat Siluman B-2 Tembaki 9 Lokasi di Yaman

Pembom strategis siluman B-2 mampu membawa muatan yang jauh lebih berat daripada bom.

Editor: Faisal Zamzami
X
Serangan Amerika Serikat dan Inggris menargetkan kamp-kamp milik milisi Houthi di provinsi Sanaa dan Saada di Yaman, yang berada di bawah kendali Houthi pada Kamis (17/10/2024). 

Dikutip dari National Interest, pesawat itu adalah pesawat pengebom siluman atau stealth bomber pertama di dunia.

 
B-2 memberikan keamanan tambahan bagi AS. Akan tetapi, biayanya yang sangat mahal memunculkan pertanyaan menengani sisi finansialnya.

Pesawat supermahal itu memiliki teknologi siluman atau kemampuan menyembunyikan diri dari musuh.

Secara teori, B-2 memungkinkan AS untuk mengerahkan senjata nuklir dengan akurasi tinggi tanpa diketahui sebelumnya.

B-2 pertama kali dikerahkan tahun 1999 untuk menyerang target-target di Serbia.

AS hanya membuat 21 unit B-2 karena biaya yang mahal dan pertimbangan politik. Ada satu unit B-2 yang jatuh di Andersen tahun 2008.

B-2 dimutakhirkan atau diperbarui oleh AS. Pemutakhiran terbaru memungkinkan B-2 untuk meluncurkan senjata nuklir dan konvensional dengan presisi ketika sinyal GPS tidak ada.

Saat ini B-2 mampu menggunakan radar untuk memberikan data target.

Beberapa tahun lalu B-2 berhasil menggunakan rudal penjelajah jarak jauh berjenis JASSM-ER dalam uji coba.

 

Berikut spesifikasi B-2.

Produsen: Northrop Grumman, Boeing, Vought

Penerbangan perdana: 17 Juli 1989

Pengiriman unit: Desember 1993-Desember 1997

Jumlah unit: 21

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved