Konflik Palestina vs Israel

Krisis Kemanusiaan di Lebanon Memburuk Jelang Musim Dingin, 1,2 Juta Orang Masih Mengungsi

UNICEF memperingatkan bahwa situasi ini dapat semakin kritis jika bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan. 

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/X
Di tepi laut, orang-orang menggelar kasur di trotoar atau handuk di pantai. Lebih jauh di sepanjang pasir, beberapa orang membangun kursi plastik menghadap udara atau duduk mengelilingi meja sambil minum kopi atau menghisap pipa argileh. 

 

Laporan : Gina Zahrina

SERAMBINEWS.COM - Dengan musim dingin yang segera tiba, krisis kemanusiaan di Lebanon terus memburuk, dan lebih dari 1,2 juta orang masih terpaksa mengungsi akibat konflik yang berkepanjangan. 

UNICEF memperingatkan bahwa situasi ini dapat semakin kritis jika bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan. 

Kekhawatiran ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, yang meminta perhatian global untuk segera bertindak.

Sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera pada Rabu (15/10/2024), Chaiban menyampaikan bahwa sekitar 190.000 orang yang mengungsi saat ini tinggal di tempat penampungan darurat yang tidak layak, sebagian besar di sekolah-sekolah umum. 

Sementara itu, banyak lainnya berlindung di lokasi seadanya seperti tepi pantai atau bahkan di jalanan.

“Kita perlu segera menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak sebelum suhu semakin menurun,” ujar Chaiban dalam pernyataannya di hadapan PBB.

Menurut laporan UNICEF, sekitar 400.000 dari total pengungsi adalah anak-anak. 

Baca juga: Israel Bombardir Lebanon 200 Serangan Udara dalam 24 Jam, Rudal Hizbullah Bidik Haifa

Mereka menghadapi risiko kesehatan serius akibat kondisi hidup yang sangat memprihatinkan di penampungan yang tidak memadai. 

"Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan dalam situasi ini. Kita harus memastikan mereka mendapatkan perlindungan sebelum musim dingin memperparah keadaan," tambah Chaiban.

UNICEF juga menyoroti minimnya pendanaan yang diterima untuk menangani krisis di Lebanon. 

Saat ini, permohonan pendanaan mereka baru terpenuhi sebesar 8 persen.

Oleh karena itu, UNICEF mendesak komunitas internasional untuk segera mengirimkan bantuan finansial yang bebas dari syarat-syarat yang bisa memperlambat aksi kemanusiaan.

“Pendanaan harus segera tersedia tanpa persyaratan yang menghambat, karena setiap keterlambatan dapat mengancam nyawa lebih banyak orang, terutama saat musim dingin semakin dekat,” tegas Chaiban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved