Berita Banda Aceh

Dua Kakak Beradik Jadi Korban Penyiraman Air Baterai, Sikap Pemerintah Aceh Disorot

“Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa kita masih jauh dari aman. DPPPA seharusnya lebih proaktif dalam menangani isu-isu ini,” kata Asrul.

|
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Asrul Abbas 

“Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa kita masih jauh dari aman. DPPPA seharusnya lebih proaktif dalam menangani isu-isu ini,” kata Asrul kepada Serambinews.com pada Jumat (18/10/2024).

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kasus penyiraman air baterai yang menimpa dua perempuan kakak beradik di Lhokseumawe, AF (16), dan RNF (13) menyita perhatian banyak pihak.

Betapa tidak, kasus ini dilakukan langsung oleh ayah tiri mereka pada Senin, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 04.30 WIB.

Pasca kejadian, kedua korban sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Lhokseumawe, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia.

Wakil Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Aceh, Asrul Abbas mengaku prihatin dengan kondisi ini.

“Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa kita masih jauh dari aman. DPPPA seharusnya lebih proaktif dalam menangani isu-isu ini,” kata Asrul kepada Serambinews.com pada Jumat (18/10/2024).

Ia meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Aceh, untuk turun tangan memberikan perhatian kepada korban.

“Kemanakah peran DPPPA dalam hal ini? Kami mengharapkan adanya langkah nyata dan strategis untuk melindungi perempuan dan anak-anak di Aceh,” harapnya.

Mantan anggota DPRA ini menilai, selama ini DPPPA Aceh lebih fokus pada kegiatan seremonial dan pelatihan yang tidak memberikan dampak signifikan.

“Kita masih menyaksikan banyak perempuan dan anak menjadi korban kekerasan, dan DPPPA seakan hadir hanya ketika masalah sudah terjadi. Belum ada upaya pencegahan yang konkret dari mereka,” ujarnya.

Asrul menyatakan, Pramuka Aceh akan terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak agar kasus-kasus tersebut dapat diminimalisir di masa depan.(*)

Baca juga: Difasilitasi IDI, RS Kasih Ibu Lhokseumawe Ringankan Biaya Pasien Korban Siram Air Baterai 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved