Haba Kampus

Unigha Sigli Edukasi Puluhan Petani di Padang Tiji, Cara Jitu Membasmi Hama Lewat Trichoderma SP

Fakultas Pertanian Unigha Sigli, Pidie melakukan edukasi berupa bimbingan dan pelatihan bagi puluhan petani Pisang di di Kecamatan Padang Tiji

Penulis: Idris Ismail | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Ketua PKM FP Unigha Skema Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, Dr Ir Bukhari MP bersama Sri Handayani SP MP dan Ir Khalidin MP serta Halik SS MSi melakukan foto bersama usai edukasi dengan puluhan petani Pisang di Gampong Meukee, Kecamatan Padang Tiji, Sabtu (19/10/2024). 

Laporan Idris Ismail I IKL

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Fakultas Pertanian (FP) Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, Pidie melakukan edukasi berupa bimbingan dan pelatihan bagi puluhan petani Pisang di Kecamatan Padang Tiji untuk terlibat secara langsung cara jitu membuat Trichoderma SP sebagai penangkal  hama secara alami.

Kegiatan edukasi  dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FP Unigha terhadap puluhan petani Pisang di Kecamatan Padang Tiji itu dipusatkan di Meunasah Gampong Meukee, Sabtu (19/10/2024). 

Dalam pelatihan tersebut, pihak FP Unigha secara langsung melakukan  demontrasi cara jitu dalam membuat serta pengembangan Trichoderma dengan menggunakan bahan baku utama yang paling mudah diperoleh dari lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini terselenggara lewat dana bantuan dari Kemendikbud Ristek RI. 

Ketua PKM FP Unigha Skema Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, Dr Ir Bukhari MP bersama Sri Handayani SP MP dan  Ir Khalidin MP serta  Halik SS MSi kepada Serambinews.com, Sabtu (19/10/2024) mengatakan, Trichoderma SP merupakan satu jenis jamur yang diketahui bersifat antagonis yang dapat membunuh jamur lain penyebab penyakit seperti Fusarium penyebab penyakit layu pada tanaman pisang serta dapat menghindari pencemaran lingkungan karena  Trichoderma merupakan biopestida  bukan fungisida kimia.

'Edukasi berupa demontrasi terhadap cara kerjanya berupa spora dari trichoderma dapat menempel pada badan jamur lain kemudian membentuk hifa (benang spora) yang akan mengikat dan menggulung jamur lain hingga jamur tersebut mati,"sebut Dr Ir Bukhari MP. 

Dijelaskan, beberapa jenis jamur pathogen yang dapat dihambat perkembangbiakannya oleh trichoderma SP itu berupa Rigdifarus lignosus (penyakit jamur akar putih), Fusarium oxysporum (penyakit busuk batang fusarium), Rizoctonia solani (penyakit busuk pelepah pada jagung) serta Fusarium monilifome (penyakit layu fusarium). 

Adapun bahan untuk melahirkan Trichoderma SP itu berupa nasi yang telah bermalam 1 ditaburkan pada permukaan media sumber biang  dalam kotak ruas  bambu berukuran  lebih kurang  40 cm yang dibelah dua bagian dimana 2/3 bagian dipakai sebagai tempat media dan 1/3 nya sebagai tutup.  

Berikutnya bambu yang telah dibelah di lumbangi 4 lubang sebesar jari kelingking dikedua ruas kiri dan kanan pada belahan bambu.  Sumber biang berupa akar bambu, tanah subur dan daun bambu bersama  taburan nasi yang telah di isi ke dalam kotak bambu, lalu dikuburkan  dalam tanah  dibawah teduhan rumpun bambu sedalam 15 cm selanjutnya diingkubasi selama 7-10 hari.

Berikutnya diambil  kotak bambu yang telah dikuburkan tersebut jika terdapat jamur seperti kapas yang berwarna hijau maka itu tandanya telah muncul Trichoderma SP dan ini dapat terus diperbanyak lewat media dedak,   media beras maupun jagung yang telah dikukus.  

Setelah dingin baru diinokulasi biang tricoderma yang terlebih dahulu telah dimurnikan dalam media PDA , selanjutnya diberika sedikit larutan gula sebagai makanan jamur selama periode ingkubasi.  Selanjutnya, wadah tersebut dapat dimasukkan ke dalan botol dengan diameter 10 dan tinggi 20 cm lalu ditututup dengan plastik yang dibocorkan atau dimasukkan kedalam  plastik  kapasitas  ½ kg  dan ditutup dengan blinder pada  posisi menyilang serta di tempatkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari dan hujan secara langsung hingga 7 - 10 hari dan Trichoderma SP itu siap digunakan.

Patut dicatat hasil Trichoderma SP juga dapat mengendali penyakit juga dapat membantu unsur penguraian unsur tanah. 

'Jadi lewat program ini dapat mendidik petani untuk dapat mengatasi hama tanaman pisang serta beragam jenis tanaman lainnya dengan membasmi hama jamur lewat jamur tanpa mencemari lingkungan,"ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved