Perang Gaza

Israel Siap Serang Iran, AS Sebut Sistem Antirudal THAAD Sudah Siap Cegat Rudal Iran

Presiden Joe Biden mengatakan pengerahan THAAD, bersama dengan sekitar 100 tentara AS, dimaksudkan untuk membantu mempertahankan Israel, yang sedang m

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Angkatan Darat AS/X
Sistem pertahanan udara THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) 

Pasien tak Berdaya di Gaza Terusir dari Rumah Sakit, Berhadapan dengan Kematian di Tangan Zionis

Direktur rumah sakit Beit Lahiya, Gaza Utara memperingatkan bahwa lebih banyak pasien mungkin meninggal karena terusir dari rumah sakit tempat mereka dirawat.

Dr Marwan Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia Beit Lahiya, mengatakan ia khawatir lebih banyak pasien akan meninggal karena tindakan Israel terhadap rumah sakit tersebut.

“Tentara pendudukan Israel mencegah masuknya bahan bakar dan pasokan medis ke Rumah Sakit Indonesia dan memutus aliran listrik ke staf dan pasien,” katanya kepada Al Jazeera. “Tentara pendudukan Israel masih mengepung rumah sakit, dan puluhan pasien mungkin akan meninggal.”

Ia menambahkan bahwa petugas medis tidak mampu menyelamatkan warga Palestina yang terluka.

“Puluhan orang terbunuh dan terluka di jalan, dan tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka karena pengepungan yang dilakukan terhadap rumah sakit di wilayah utara.”

Pasukan Israel Perintahkan Warga Sipil di Beit Lahiya, Gaza untuk Melarikan Diri

Situasi di utara Jalur Gaza sangat mengerikan karena militer Israel saat ini sepenuhnya berfokus pada Beit Lahiya, Gaza Utara. 

Mereka telah mengubah kamp pengungsi Jabalia menjadi lanskap yang hancur total.

Sebagian besar rumah tinggal dan infrastruktur sipil di sana hancur total karena situasi semakin kritis.

Terutama bagi keluarga yang mengungsi dari kamp pengungsi Jabalia, seperti yang diketahui semua orang, ke Beit Lahiya. 

Beit Lahiya hanya berjarak beberapa kilometer dari Jabalia.

Ini adalah daerah yang sangat padat penduduknya yang terus-menerus diserang Israel. 

Dan tampaknya, militer Israel telah berfokus pada pusat-pusat evakuasi.

"Kami melihat berbagai video tentang militer Israel yang dilengkapi dengan pesawat tanpa awak (drone) yang dilengkapi dengan pengeras suara, yang terbang di atas pusat-pusat evakuasi ini, memerintahkan keluarga-keluarga di kota Beit Lahiya untuk melarikan diri dengan mengambil jalan-jalan tertentu menuju pos-pos pemeriksaan militer," jaringan berita Aljazeera melaporkan.

Dan kemudian, mereka akan melakukan kampanye penangkapan massal terhadap pria Palestina yang akan ditangkap dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.

Sementara wanita akan dipindahkan ke Kota Gaza karena jumlah korban tewas di sana melonjak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved