Berita Pidie
PC ISNU Pidie Ziarahi Makam Ulama, Rangkaian Peringati Hari Santri Nasional 2024
"Tradisi menghormati sesepuh merupakan kegiatan yang perlu dilestarikan, khususnya bagi para pengurus ISNU," harapnya
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Pidie, sejak 22 sampai 24 Oktober menyambangi sejumlah makam para ulama sekaligus sebagai pahlawan yang perjuangkan kemerdekaan RI.
"Kunjungan ke berbagai makam para ulama atau Waliyullah yang telah memperjuangkan kemerdekaan RI ini sebagai upaya nampak tulas dalam mengenang kembali terhadap jasa yang pernah dipersembahkan bagi negeri tercinta ini,"sebut ketua PC ISNU Pidie, Tgk Nanda Saputra MPd kepada Serambinews.com, Rabu (23/10/2024) petang.
Dijelaskan dari catatan makam yang diziarahi, yaitu makam seorang ulama besar nusantara dari Kesultanan Aceh, yaitu As-Syeikh al-‘Alim al-Allamah al-Faqih Jalaluddin al-Âsyî.
Beliau hidup di abad ke-18 M dengan lokasi di Gampong Dayah Tuha Kemukiman Bintang Hu, Kecamatan Batee, Pidie.
Berikutnya Syekh Faqih Jalâluddîn al-Âsyî dinobatkan sebagai mufti dan imam besar Kesultanan Aceh, sekaligus Qadhi Malikul Adil kesultanan tersebut pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Maharaja Lela Ahmad Syah (1139-47 H/ 1727-35 M) dan juga pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Johan Syah (1147-74 H/ 1735-60 M).
Baca juga: Kecelakaan Akibat Hewan Ternak di Jalan Raya, Siapa Bertanggung Jawab? Ini Kata Dirlantas Polda Aceh
Syekh Faqih Jalâluddîn al-Âsyî memiliki seorang anak yang juga menjadi ulama besar di Kesultanan Aceh, yaitu Syaikh Muhammad Zain.
Syekh Muhammad Zain al-Âsyî juga menjadi guru dari beberapa ulama Nusantara generasi abad ke-18 akhir dan abad 19 awal, seperti Syeikh Abdul Shamad al-Palembangi, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Syekh Muhammad Nafis al-Banjari, dan Syekh Daud Pattani.
Beberapa karya monumental Syekh Faqih Jalaluddin Al-asyi adalah kitab Hidâyah al-‘Awâm, al-Manzhar al-Ajlâ ila al-Martabah al-A’lâ, Safînah al-Hukkâm fî Talkhîsh al-Khishâm, al-Hujjah al-Bâlighah ‘alâ al-Jamâ’ah al-Mutakhâshimah, dan Asrâr al-Sulûk ilâ al-Mala’ al-Mulûm.
Dilanjutkan menuju Makam Abu Muhammad Daud atau dikenal dengan sebutan nama Abu Gogo.
Lokasi makamnya di Desa Mesjid Gogo, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie. Beliau juga merupakan seorang Ulama yang berjasa besar dalam mengembangkan ilmunya di Kabupaten Pidie.
"Dari literasi, Abu Gogo berguru kepada Abuya Muda Waly Al-Khalidy dan berguru ke Abu Hasan Krueng Kalee.
Setiap Minggu pagi di kompleks makam beliau selalu diisi pengajian oleh Abu Cek Bukhari Reubee yang merupakan murid kesayangan Allahyarham Abu Ibrahim Bardan atau Abu Panton Labu,"ujarnya.
Terakhir, Rabu (23/10/2024) berziarah ke makam Teungku Chik di Gogo yang beralamat di di Desa Mesjid Gogo, Kecamatan Padang Tiji.
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Nagan Raya Melambung, Segini Harga di PMKS
Teungku Chik di Gogo hidup se zaman dengan Tgk Chik di Reubee yang mempunyai kontribusi besar untuk masyarakat penghasil emping melinjo atau Pidie dalam bidang pertanian, ekonomi dan Pendidikan.
Tim Itwasda Polda Aceh Tinjau Pembangunan Rumah Dinas Polisi di Polsek Keumala, Ini Progresnya |
![]() |
---|
Koperasi Beuratana Dinkes Pidie Resmi Dibubarkan, Bendahara Angkat Bicara |
![]() |
---|
Pasien Meninggal di Ruang ICU, Keluarga Protes RSUD Tgk Abdullah Syafi'i, Begini Kata Direktur |
![]() |
---|
Lestarikan Budaya Lokal, Pemkab Pidie Usulkan Kopiah Riman ke Kemenkum Aceh |
![]() |
---|
Kunker ke Pidie dan Pijay, Anggota DPRA Pantau Pembangunan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.