Cahaya Aceh

Desa Wisata Iboih, Surganya Lumba-Lumba di Sabang yang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Desa Wisata Gampong Iboih meraih rekor MURI atas populasi lumba-lumba terbanyak di perairannya

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS
Sepasang lumba-lumba yang tengah berenang bebas diabadikan oleh wisatawan saat menikmati Dolphin Trip di Iboih, Kota Sabang. 

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Desa Wisata Gampong Iboih, yang berada di Kota Sabang, Provinsi Aceh, semakin memantapkan reputasinya sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Desa ini dikenal sebagai "surganya lumba-lumba" karena memiliki populasi mamalia laut tersebut terbanyak di Indonesia.

Pengakuan ini bahkan diabadikan dalam bentuk penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Desa Wisata Gampong Iboih meraih rekor MURI atas populasi lumba-lumba terbanyak di perairannya.

Penghargaan ini semakin memperkuat daya tarik Iboih sebagai destinasi wisata bahari unggulan.

Selain itu, Desa Wisata Gampong Iboih juga berhasil meraih Juara 1 dalam Kategori Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) pada ADWI 2023.

"Prestasi ini tidak hanya mengangkat nama Sabang di tingkat nasional, tetapi juga memberikan dampak positif pada peningkatan kunjungan wisata dan perekonomian masyarakat. Kami akan terus mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Iboih," ujar Pj Wali Kota Sabang, Andri Nouman.

Baca juga: Pulau Pinang, Destinasi Wisata Tersembunyi di Simeulue Dengan Keindahan Pantai dan Terumbu Karang

Salah satu daya tarik utama di Iboih adalah Dolphin Trip, di mana wisatawan dapat menyaksikan lumba-lumba berenang bebas di Laut Iboih saat matahari terbit.

Dengan harga mulai dari Rp 500.000 per orang, wisatawan berangkat dari Pantai Iboih, dan dalam 20 menit perjalanan sering kali disambut oleh lumba-lumba yang bermain di sekitar perahu.

Tarmizi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Iboih, menjelaskan bahwa lumba-lumba di perairan ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. 

"Lumba-lumba di sini bukan sekadar atraksi wisata, mereka adalah bagian dari ekosistem Pulau Weh. Kami sangat menjaga keberadaan mereka agar tetap lestari," katanya.

pengunjung menikmati fasilitas dolphin trip di Iboih
Pengunjung menikmati fasilitas dolphin trip di Iboih.

Ia menambahkan dengan senyum, "Kehadiran mereka seolah memiliki 'Kartu Tanda Penduduk Sabang."

Zulkifli Saputra, seorang pelaku usaha travel, memperkirakan ada sekitar 5.000 lumba-lumba dari berbagai spesies yang sering muncul di perairan Sabang, terutama jenis Spinner dan Pilot. 

"Lumba-lumba ini adalah hewan liar yang sering terlihat di sekitar perairan Kilometer Nol dan Pulau Seulako, terutama pada pagi hari antara pukul 06.30 hingga 08.00 WIB," jelasnya.

Harga Dolphin Trip di Iboih bervariasi, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000, tergantung pada jumlah peserta dan jenis boat yang digunakan.

"Wisata ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan. Kami yakin, Sabang bisa terus berkembang sebagai destinasi wisata berkelanjutan," pungkas Zulkifli.

Baca juga: Kalanami Resort, Destinasi Wisata Baru di Takengon yang Menyatu dengan Alam Sungai Peusangan

Selain wisata lumba-lumba, Iboih juga menawarkan destinasi menarik lainnya, seperti Tugu Kilometer Nol, simbol dimulainya wilayah Indonesia, di mana wisatawan bisa memperoleh sertifikat sebagai kenang-kenangan.

Snorkeling di Pulau Rubiah juga merupakan aktivitas yang tak boleh dilewatkan, dengan spot terumbu karang yang memukau dan air laut yang jernih.

"Spot snorkeling di Pulau Rubiah adalah salah satu yang terbaik di dunia. Kami sering menerima penyelam dari berbagai negara," ungkap Tarmizi, Ketua Pokdarwis Iboih.

Bagi pecinta alam, Goa Sarang dengan gugusan batu karangnya yang indah adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Wisatawan sedang melihat lumba-lumba di perairan teluk Sabang
Wisatawan sedang melihat lumba-lumba di perairan teluk Sabang.

Keindahannya sering dibandingkan dengan Raja Ampat di Papua Barat.

Pantai-pantai lainnya seperti Pantai Gapang dan Pantai Teupin Layeu juga menawarkan pemandangan menawan yang menghadap langsung ke Pulau Rubiah.

Desa Iboih telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan wisatawan, seperti toilet bersih yang dikelola oleh Pokdarwis Teupin Layeu View, serta penginapan yang terus berkembang pesat. 

"Dari awalnya hanya beberapa kamar sederhana, kini penginapan di Iboih telah berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan warga," kata Tarmizi.

Berbagai aktivitas wisata lain, seperti bermain kayak di Pantai Gapang atau outbound di objek wisata Beu Ceubeh, juga turut menambah pilihan bagi wisatawan.

Baca juga: Menyusuri Keindahan Tersembunyi Danau Aneuk Laot, Danau Air Tawar Terbesar di Pulau Weh Sabang

Di sepanjang Pantai Iboih dan Kilometer Nol, pengunjung dapat membeli oleh-oleh khas Sabang di toko-toko suvenir setempat.

Raja, seorang pedagang alat snorkeling, juga mengungkapkan dukungan penuhnya terhadap pengembangan pariwisata di desa ini. 

"Kami sebagai masyarakat Iboih sangat mendukung pengembangan pariwisata di sini. Dengan adanya wisata lumba-lumba, kami semakin termotivasi untuk terus menjaga kelestarian alam dan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan," ujarnya.

Dengan beragam prestasi dan keindahan alam yang ditawarkan, Desa Wisata Iboih semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, baik di Indonesia maupun di dunia. (*)

CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved