Kesehatan
Sering Terbangun Malam Hari untuk Buang Air Kecil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kencing.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Jika kondisi ini terjadi berulang dan mengganggu tidur, penting untuk memeriksakan diri ke dokter guna memastikan penyebab dan penanganan yang tepat.
SERAMBINEWS.COM - Sering buang air kecil malam hari atau nokturia adalah kondisi yang membuat seseorang terbangun berkali-kali untuk buang air kecil saat tidur malam.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti asupan cairan yang berlebihan, konsumsi kafein, gangguan tidur, hingga adanya kondisi medis tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau masalah pada kandung kemih.
Jika kondisi ini terjadi berulang dan mengganggu tidur, penting untuk memeriksakan diri ke dokter guna memastikan penyebab dan penanganan yang tepat.
Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi garam, kafein, dan alkohol juga dapat membantu mencegah terjadinya nokturia.
Pasalnya, sering buang air kecil hingga harus berkali-kali keluar masuk kamar mandi tentu sangat menjengkelkan.
Apalagi jika itu terjadi malam hari, ketika kita sudah tertidur.
Baca juga: 5 Risiko yang Mengintai Jika Punya Kebiasaan Menahan Kencing, Bisa Kena ISK hingga Batu Ginjal
Sering buang air kecil di malam hari sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan.
Normalnya, seseorang bisa tidak kencing sama sekali sepanjang tidur di malam hari.
Sementara jika terjadi sesekali di malam hari, maka masih dianggap wajar.
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk buang air kecil hingga membuat tidur terganggu, mungkin menjadi tanda ada gangguan yang oleh medis disebut nokturia.
Apa itu nokturia?
Melansir Cleveland Clinic, nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kencing.
Baca juga: Minuman Ini Bisa Membakar Lemak Perut dan Obati Kencing Manis, Simak Resep Sehat dr Zaidul Akbar
Bagi orang normal, biasanya hanya terbangun satu kali di malam hari untuk kencing.
Tapi bagi yang mengalami nokturia bisa kencing 6 hingga 8 kali di malam hari.
Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan terjadi pada pria dan wanita, terkadang karena alasan yang berbeda.
Penyebab nokturia
Ada banyak kemungkinan penyebab nokturia, tergantung dari jenisnya.
Namun penyebab umumnya karena terlalu banyak minum dan konsumsi asupan berkafein.
Baca juga: Sering Diabaikan, Ini 8 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Gangguan Ginjal, Termasuk Menahan Kencing
Di luar kondisi itu, sering kencing di malam hari biasanya diidap ibu hamil atau kalangan lansia yang fungsi berkemihnya terganggu.
Selain itu, sering kencing di malam hari juga bisa jadi gejala suatu penyakit.
Melansir Cleveland Clinic, berikut ini adalah penyebab nokturia berdasarkan jenis-jenisnya.
1. Poliuria
Orang dengan poliuria bisa kencing lebih dari 3.000 mL dalam 24 jam.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal.
Baca juga: Batas Waktu Seseorang Boleh Menahan Kencing, Waspadai 5 Resiko Kesehatan Ini Jika dibiasakan
Poliuria bisa juga terjadi jika ada sesuatu di dalam urine, seperti gula (gluklosa) yang membuat volume urine banyak keluar.
Penyebab poliuria bisa dikarenakan asupan cairan tinggi, diabetes (tipe 1 dan 2 ) yang tidak diobati.
Diabetes insipidus dan diabetes gestasional, yakni kondisi kadar gula tinggi yang terjadi selama kehamilan.
2. Poliuria nokturnal
Bagi yang terkena poliuria nokturnal akan mengalami kondisi volume urine yang tinggi hanya pada malam hari.
Sedangkan pada siang hari, volume urine mereka normal atau berkurang.
Hal ini biasanya karena adanya retensi cairan pada siang hari yang sering menumpuk di kaki atau tungkai.
Kemudian saat tubuh berbaring untuk tidur, gravitasi tidak lagi menahan cairan itu di bagian kaki.
Kondisi ini membuatnya masuk kembali ke pembuluh darah dan disaring oleh ginjal sehingga menghasilkan urine.
Penyebab poliuria nokturnal bisa dikarenakan oleh :
- Gagal jantung kongestif
- Edema pada ekstremitas bawah (pembengkakan pada kaki)
- Gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (pernapasan terganggu atau berhenti berkali-kali saat tidur)
- Obat-obatan tertentu, termasuk diuretik (pil air), glikosida jantung, demeclocycline, lithium, methoxyflurane, phenytoin, propoxyphene, dan vitamin D yang berlebihan.
- Terlalu banyak minum sebelum tidur, terutama kopi, minuman berkafein atau alkohol
- Banyak mengonsumsi makanan tinggi natrium.
3. Frekuensi kencing nokturnal
Mereka yang lebih sering kencing di malam hari mungkin karena urin yang dikeluarkan sedikit atau dalam jumlah kecil.
Jumlah total urin yang diproduksi tidak meningkat.
Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan sepenuhnya sehingga terisi lebih cepat (volume kandung kemih rendah).
Hal ini juga dapat terjadi karena gangguan sulit tidur yang membuat seseorang terbangun karena satu alasan.
Namun mereka kemudian pergi ke kamar mandi, karena berpikir bahwa alasannya terbangun untuk buang air kecil.
Baca juga: 7 Jenis Bau Air Kencing Ini Bisa Tunjukkan Gangguan Kesehatan Tubuh, Simak Apa Saja Penyebabnya
Penyebab ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih bisa dikarenakan obstruksi kandung kemih atau hiperplasia prostat jinak (laki-laki), yakni pertumbuhan prostat non-kanker berlebihan yang menghalangi aliran urin.
Sementara penyebab kandung kemih tidak dapat terisi penuh dapat meliputi :
- Aktivitas kandung kemih berlebihan (spasme kandung kemih).
- Infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih berulang.
- Peradangan kandung kemih (bengkak).
- Sistitis interstisial (nyeri pada kandung kemih).
- Keganasan kandung kemih.
- Apnea tidur obstruktif.
Sebelum buru-buru mendiagnosis diri sendiri dengan suatu penyakit karena sering kencing di malam hari, baiknya lebih dulu mengecek kondisi tubuh.
Terutama melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, cek asupan minuman apakah berlebihan, konsumsi kafein, dan obat.
Jika tidak ada kondisi khusus yang mendasari dan menduga ada masalah kesehatan terkait sering kencing, baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Sering kencing dan Hipertensi
Melansir Kompas.com, riset yang dipresentasikan di 83rd Annual Scientific Meeting of the Japanese Circulation Society pada 2018 menunjukkan, nokturia berkaitan dengan hipertensi dan asupan garam berlebihan.
Sebagaimana dilansir dari Medical News Today, peneliti dari Tohoku Rosai Hospital Jepang menganalisis tekanan darah dan frekuensi kencing 3.749 penduduk setempat.
Data menunjukkan, responden yang bangun untuk kencing di malam hari memiliki peluang hipertensi 40 persen lebih tinggi.
Perwakilan peneliti Dr. Mutsuo Harada menyebut, hasil simpulan penelitian timnya dipengaruhi faktor gaya hidup termasuk asupan garam, etnis, dan latar belakang genetik.
"Asupan garam rata-rata di Jepang cukup tinggi. Bisa sampai 10 gram per hari, atau dua kali lipat rata-rata asupan garam per gari dunia," jelas peneliti.
Menurut Harada, temuan riset timnya bisa menjadi tambahan penyebab sering kencing di malam hari, yang sebelumnya tidak terkait dengan hipertensi.
Hipertensi kini diiidap lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.
Penyakit tekanan darah tinggi ini juga menjadi biang utama kematian dini karena memicu penyakit jantung dan stroke.
Gaya hidup sehat, termasuk pembatasan asupan garam, tidak merokok, melakoni pola makan sehat, mengindari alkohol, dan menjaga berat badan ideal bisa jadi cara mencegah hipertensi. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Anti Peradangan: Cukup 1 Sendok Bisa Cegah Kanker hingga Autoimun |
![]() |
---|
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
Obesitas Bisa Hambat Kehamilan, dr Boyke Ingatkan Ibu untuk Jaga Berat Badan Ideal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.