Perang Gaza

Israel dan Iran Saling Mengancam dalam Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Badan bantuan, pejabat PBB, dan pemerintah Barat, termasuk US, telah memperingatkan bahwa larangan semacam itu akan menyebabkan runtuhnya sistem distr

Editor: Ansari Hasyim
AFP/ANGELA WEISS
Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood memberikan suara menentang resolusi yang mengizinkan keanggotaan Palestina di PBB di markas besar PBB di New York, pada 18 April 2024, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina. Amerika Serikat memveto tindakan Dewan Keamanan atas tawaran Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Rancangan resolusi, yang diperkenalkan oleh Aljazair dan merekomendasikan kepada Majelis Umum agar Negara Palestina diterima sebagai anggota PBB, mendapat 12 suara setuju, dua abstain, dan satu suara tidak setuju. 

Al-Hams meminta warga Palestina di Gaza utara dengan pengetahuan medis untuk datang ke rumah sakit untuk menyelamatkan mereka yang terluka karena meningkatnya korban dan kekurangan staf.

Setidaknya 43.020 warga Palestina telah killed dan 101.110 lainnya terluka sejak dimulainya perang Israel di Gaza.

Serangan hari Selasa adalah yang terbaru dari serangkaian serangan militer Israel yang mematikan di gaza Utara, karena tampaknya akan menggusur warga sipil yang tersisa di Beit Lahia dan Jabalia.

Pada Senin malam, Knesset Israel memilih untuk melarang UNRWA di Israel dalam waktu 90 hari, kemungkinan akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza.

Larangan tersebut mencakup aktivitas badan tersebut di Yerusalem Timur, Gaza, dan Tepi Barat yang diduduki.

Badan bantuan, pejabat PBB, dan pemerintah Barat, termasuk US, telah memperingatkan bahwa larangan semacam itu akan menyebabkan runtuhnya sistem distribusi bantuan di Gaza. Irlandia, Norwegia, Slovenia, dan Spanyol sejak itu mengutuk larangan tersebut.

Tindakan Israel di Gaza terjadi ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia terbuka untuk gencatan senjata singkat yang akan memberikan ruang untuk memulai kembali perundingan.

Menurut Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, proposal itu akan melihat pelaksanaan gencatan senjata dua hari untuk pembebasan empat tawanan Israel dan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sekitar 101 tawanan Israel masih ditahan di Gaza, menurut Haaretz, termasuk 35 yang diyakini sudah meninggal.

Negosiasi kemudian akan dimulai dalam waktu 10 hari setelah gencatan senjata. Negosiasi akan ditujukan untuk membawa gencatan senjata sepihak dan pengiriman bantuan, kata Sisi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved