Konflik Palestina vs Israel
Israel Hancurkan Tembok UNRWA di Tulkarm Tepi Barat, Tak Peduli Dikecam Warga Dunia
Penghancuran tembok UNRWA tersebut terjadi di Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarm, Tepi Barat, di tengah operasi militer
Anggota parlemen dari Yisrael Beytenu, Yulia Malinovsky menyetujui hasil pemungutan suara tersebut.
“Tiap hari juru bicara IDF tidak menerbitkan temuan baru dari lapangan yang menghubungkan UNRWA dengan terorisme,” katanya, dikutip dari Times of Israel.
RUU yang menyatakan UNRWA sebagai organisasi teroris disahkan dengan suara setuju 58 dan 9 suara menonak.
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara UNRWA Juliette Touma menyebut bahwa ini merupakan tindakan untuk mengkampanyekan kebencian yang luas dan membubarkan badan PBB tersebut.
"Ini adalah upaya lain dalam kampanye yang lebih luas untuk membubarkan badan tersebut," kata juru bicara UNRWA, Juliette Touma dikutip dari Reuters.
"Langkah seperti itu belum pernah terdengar dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa."
Israel menuduh ratusan staf UNRWA adalah anggota kelompok teroris, termasuk Hamas dan Jihad Islam, tetapi belum memberikan buktinya.
Awal tahun ini, Israel mengklaim bahwa 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan balasan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap wilayah Palestina yang diduduki pada tanggal 7 Oktober.
Sejak saat itu, staf UNRWA telah menjadi sasaran protes yang semakin keras serta kampanye misinformasi dan disinformasi yang dipimpin oleh Israel.
“Beberapa dari mereka ditahan oleh pasukan keamanan Israel, dan kemudian melaporkan penganiayaan dan bahkan penyiksaan,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres awal bulan ini.
Israel telah melobi keras agar UNRWA ditutup, karena lembaga ini merupakan satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar pengungsi Palestina.
UNRWA didirikan berdasarkan resolusi PBB pada tahun 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi di lima wilayah operasinya: Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Sementara itu, Yordania mengecam keputusan parlemen Israel yang menyatakan UNRWA sebagai organisasi teroris.
Kementerian Luar Negeri Yordania menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan.
“Upaya Israel untuk membunuh lembaga tersebut, membunuhnya secara politis, dan menargetkan simbolismenya, yang menegaskan hak pengungsi Palestina untuk kembali dan mendapatkan kompensasi berdasarkan hukum internasional," pernyataan Yordania.
Pernyataan tersebut menekankan peran UNRWA dalam menyediakan layanan penting bagi para pengungsi Palestina di lima wilayah operasinya, terutama di Gaza.
Israel Ultimatum Warga Gaza, Harus Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Citra Satelit Ungkap Gerak-Gerik Tank Israel Jelang Pencaplokan, Gaza di Ujung Tanduk |
![]() |
---|
Israel Sengaja Buat Warga Gaza Mati Kelaparan agar Hamas Menyerah atas Perintah Netanyahu |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Warga Israel Kesakitan Tertimpa Kulkas Rampasan dari Warga Palestina |
![]() |
---|
Truk Bantuan Terguling di Gaza Timpa Pencari Bantuan, 20 Warga Palestina Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.