Konflik Palestina vs Israel
Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina
Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.
Saat ini, Arab Saudi tengah menginisiasi pertemuan pertama Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara.
Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan bagi pembentukan negara Palestina, menurut media resmi.
Mengutip Middle East Monitor, Pangeran Faisal mengumumkan aliansi tersebut di Sidang Umum PBB pada bulan September, dengan menunjukkan aliansi tersebut mencakup negara-negara Arab, Islam, dan Eropa.
Dalam pidatonya saat pembukaan sidang, Pangeran Faisal menegaskan bahwa meningkatnya kekerasan dan pelanggaran Israel di Palestina dan Lebanon, mengharuskan masyarakat internasional mengambil sikap tegas.
Sikap yang diminta Pangeran Faisal untuk dunia adalah mengakhiri pelanggaran yang merusak peluang solusi dua negara dan mendorong ketidakstabilan yang lebih parah.
Ia juga menekankan perlunya gencatan senjata segera dan diakhirinya kebijakan impunitas, sembari menegaskan dukungan Kerajaan terhadap UNRWA dan peran pentingnya dalam menyediakan bantuan kemanusiaan, mengingat tantangan yang dihadapinya di wilayah Palestina yang diduduki.
Baca juga: VIDEO Hizbullah Ratakan Israel! 655 Roket Targetkan Fasilitas Militer IDF di Perbatasan Lebanon
Saudi meluncurkan inisiatif baru bulan lalu yang bertujuan menerapkan solusi dua negara untuk memungkinkan rakyat Palestina menerima hak-hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Israel terus menolak untuk mengakui negara Palestina atau mendiskusikan langkah-langkah yang diperlukan agal hal itu terwujud.
Pangeran Faisal menyebut komentar terbaru Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu yang tidak menyebut Palestina atau kebutuhan mengakhiri perang Gaza sangat memprihatinkan.
"Itu menunjukkan kepada saya bahwa terdapat kurangnya pemahaman terhadap realitas strategis. Kita berada di kawasan ini, kita terjebak di wilayah ini, kita semuanya, rakyat Palestina dan semua orang. Dan kita harus mencari cara untuk hidup berdampingan," ujarnya.
Jika hal tersebut tidak bisa diwujudkan, Pangeran Faisal mengatakan bahwa: "Kita akan terus mengalami siklus kekerasan yang tidak menguntungkan siapa pun kecuali para ekstremis."
Meskipun beberapa langkah perlu diambil untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, Pangeran Faisal mengatakan bahwa hal tersebut tidak bergantung pada apakah Israel menerimanya atau tidak.
"Itu terkait dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Dan menurut saya, resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengarah pada pembentukan negara Israel jelas juga mempertimbangkan negara Palestina. Jadi kita perlu mewujudkannya," tegasnya.
Israel Terus-terusan Bunuh Warga Gaza
Sebanyak 47 warga Palestina di Gaza tewas terbunuh dalam pemboman Israel pada Kamis (31/10/2024) malam waktu setempat.
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.