Konflik Palestina vs Israel
Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina
Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.
SERAMBINEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya "merendahkan" nyawa rakyat Palestina.
Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.
Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat (AS) tak terikat dengan pihak ketiga mana pun.
Termasuk untuk menormalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel yang selama ini digencarkan AS.
Pangeran Faisal mengatakan, beberapa perjanjian bilateral yang sedang dinegosiasikan dengan Washington "tidak terlalu terikat" dengan normalisasi hubungan Saudi dengan Israel.
"Beberapa perjanjian kerja sama pertahanan yang lebih penting jauh lebih rumit."
"Kami tentu akan menyambut baik kesempatan untuk menyelesaikannya sebelum masa jabatan pemerintahan (Presiden) Biden berakhir, tetapi itu bergantung pada faktor-faktor di luar kendali kami," kata Pangeran Faisal, dikutip dari Arab News.
Mengesampingkan kemungkinan Arab Saudi mengakui Israel tanpa berdirinya negara Palestina, Pangeran Faisal menyatakan, ini tetap menjadi satu-satunya solusi yang layak, terlepas dari penerimaan Israel.
Berbicara pada pertemuan puncak Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, ia menekankan, pembentukan negara Palestina berakar pada hukum internasional dan resolusi PBB.
"Pada kenyataannya, pembentukan negara Palestina tidak bergantung pada apakah Israel menerimanya atau tidak; melainkan bergantung pada prinsip-prinsip hukum internasional," ucapnya.
"Resolusi PBB yang mengarah pada pembentukan negara Israel jelas-jelas membayangkan negara Palestina juga, jadi kita perlu mewujudkannya," tegasnya.
Pangeran Faisal menegaskan, normalisasi hubungan Saudi-Israel "tidak mungkin" dilakukan hingga ada resolusi terkait kenegaraan Palestina.
"Keamanan kawasan secara keseluruhan terancam jika kita tidak memperhatikan hak-hak warga Palestina," kata Pangeran Faisal.
Baca juga: Milisi Irak Bantu Iran Bombardir Target Vital Israel Pakai Pesawat Nirawak, Termasuk Militer Zionis
Menurut Kantor Berita Saudi (SPA), pemerintah di Riyadh menegaskan kembali kutukan dan kecamannya atas kejahatan dan pelanggaran yang terus berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga mengutuk pelanggaran yang dilakukan Israel selama melakukan agresi di Lebanon.
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.