Konflik Palestina vs Israel

Hizbullah Lakukan Serangan Roket Paling Mematikan ke Israel, 7 Orang Tewas

Hizbullah melakukan serangan paling mematikan ke Israel, dan telah membunuh tujuh orang.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni/HO
Gambar ILustrasi. Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan menyergap konvoi tentara Israel dan menghujani IDF dengan berbagai jenis tembakan mulai dari peluru artileri, rudal berpemandu, hingga senjata anti tank di Ruwaisat Al-Alam, Kamis (25/4/2024) malam. 

SERAMBINEWS.COM, KIBUUTZ - Hizbullah melakukan serangan paling mematikan ke Israel, dan telah membunuh tujuh orang.

Hizbullah melakukan serangan roket di dua tempat terpisah, menargetkan wilayah utara Israel, dan menjadi serangan paling mematikan dalam sebulan terakhir.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengungkapkan seorang petani Israel dan empat pekerja pertanian asing tewas karena roket yang mengenai Metula, kota di perbatasan dengan Lebanon.

Kedua seorang perempuan dan anaknya yang sudah dewasa terbunuh di hutan dekat Kibbutz Afek, di pinggiran kota pesisir Haifa.

Dikutip dari BBC Internasional, Jumat (1/11/2024), Hizbullah mengungkapkan telah menembakkan rentetan roket ke wilayah Krayot di utara Haifa, dan ke tentara Israel di Kota Khiam.

Militer Israel mengidentifikasi dua proyektil menyeberang dari Lebanon dan jatuh di area terbuka di dekat Metula, Kamis (31/10/2024).

Baca juga: VIDEO Hizbullah Ratakan Israel! 655 Roket Targetkan Fasilitas Militer IDF di Perbatasan Lebanon

Petani Israel yang terbunuh oleh media lokal diketahui sebagai Omar Weinstein, berusia 46 tahun yang berasal dari Kibbutz Dafna.

Sedangkan, empat pekerja asing yang terbunuh semua diketahui berkebangsaan Thailand.

Sementara pekerja kelima cedera karena serpihan tajam dari roket tersebut.

Media lokal Haaretz, mengungkapkan Weinstein dan empat pekerja asing itu tengah berada di lapangan di dekat pagar perbatasan saat serangan.

Mereka mencatat bahwa tim penanggap darurat telah diizinkan memasuki wilayah itu, meski Metula berada di dalam zona militer tertutup.

Militer menetapkan zona tersebut pada akhir September, tepat sebelum melancarkan invasi darat ke Lebanon dengan tujuan menghancurkan senjata dan infrastruktur Hizbullah.

Sedangkan ibu-anak yang tewas diketahui sebagai Mina Hasson, 60 tahun, dan putranya yang berusia 30 tahun, Karmi.

Mereka terbunuh setelah roket mengenai kebun zaitun tempat mereka memetik buahnya.

Lalu seorang pria berusia 70 tahun terluka karena serpihan benda tajam dan dibawa ke Rumah Sakit Rambam.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved