Berita Banda Aceh

Lewat Dua Film, Tim Infokom MAN Kota Lhokseumawe Raih Juara di Kompetisi Film Islami Aceh

Dimana Tim Infokom MAN Lhokseumawe sukses mengamankan dua penghargaan sekaligus, juara 2 film dengan judul Alee Tunjang dan juara 3 film Hadrah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Bidang (Kabid) Penaiszawa, Zulfikar dan Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari foto bersama dengan para pemengang film pendek di Kantor Kemenag Aceh, Kamis (31/10/2024).  

Lewat Dua Film, Tim Infokom MAN Kota Lhokseumawe Raih Juara di Kompetisi Film Islami Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Infokom MAN Kota Lhokseumawe berhasil meraih juara dalam ajang Kompetisi Film Islami yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemang) Provinsi Aceh. 

Kompetisi ini diikuti oleh sejumlah peserta dari seluruh Aceh, termasuk kalangan umum dengan batas usia yang telah ditentukan oleh panitia, sehingga tidak terbatas hanya bagi siswa SMA/MA.

Pengumuman pemenang dilakukan pada Kamis (31/10/2024), di Kantor Kanwil Kemenag Aceh, dimana Tim Infokom MAN Lhokseumawe sukses mengamankan dua penghargaan sekaligus.

Yakni juara 2 film dengan judul Alee Tunjang, yang disutradarai oleh Al Fataras. 

Film ini mengangkat budaya Aceh yang mulai jarang ditemukan di masyarakat. 

Sementara itu, film berjudul Hadrah, disutradarai oleh Naura Nadhifa, meraih juara 3.

Film Hadrah menampilkan kekayaan budaya Aceh dan semangat kebersamaan dalam beribadah.

Keberhasilan ini menjadi kebanggaan besar bagi MAN Kota Lhokseumawe, khususnya bagi Tim Infokom yang telah bekerja keras untuk menghasilkan karya-karya berkualitas, mencerminkan kreativitas, dan ketekunan dalam mengangkat budaya serta nilai-nilai Islam di Aceh.

Sebelumnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan Festival Seni dan seminar Budaya Islam di kantor setempat, Banda Aceh, Rabu dan Kamis (30-31/10/2024).

Acara Festival ini memperlombakan Film Pendek Islami dan Nasyid Acapella. 

Sedang Seminar menghadirkan narasumber antropolog Aceh Prof Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad MA, dan Peneliti Sejarah Aceh Tgk Taqiyuddin Muhammad Lc (pendiri Masyarakat Peduli Sejarah/Mapesa). 

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Aceh, Ahmad Yani mengapresiasi program yang dilakukan Bidang Penaiszawa. 

Ia berharap para Kakankemenag kabupaten/kota se-Aceh dapat mencontohnya dan menerapkan di daerah masing-masing.

“Ini penting sebagai upaya melestarikan seni budaya Islam,” ujar H Ahmad Yani saat membuka acara yang mewakili Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari, Rabu (30/10/2024).

Ahmad Yani mengajak ASN untuk menjadikan ini sebagai momentum yang luar biasa, khususnya mengembangkan seni dan budaya Islam.

"Kegiatan ini bisa dimaknai sebagai launching program festival seni budaya Islam, yang nantinya bisa diadakan di tingkat kabupaten/kota," katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Penaiszawa, Zulfikar mengatakan kegiatan ini bersandar pada dasar hukum yang kuat, sehingga dibentuk panitia pelaksana untuk realisasi program.

Festival seni budaya Islam, kata Zulfikar, bertujuan menyiarkan seni budaya yang moderat bagi masyarakat.

Seni budaya masa lalu yang berkembang di Aceh sangat kental dengan nilai moderasi beragama, yang sekarang menjadi program startegis nasional. 

Karenanya, sangat urgen dilestarikan dengan berbagai program dan praktik masyarakat.

“Seni budaya Islam di Aceh cukup indah dan unik, maka mari sama-sama melestarikannya,” tegas Kabid Penaiszawa yang juga hafiz Qur’an ini.

Selain itu, sebut Zulfikar, ajang ini untuk memanfaatkan seni budaya sebagai nilai tambah dalam pembangunan daerah, sekaligus melestarikan budaya dan menggali potensi yang masih terpendam dalam masyarakat Aceh.

“Kita ingin masyarakat memanfaatkan teknologi dalam upaya pelestarian seni budaya Islam, agar jangkauannya luas serta dikenal oleh kalangan melenial,”

“Dengan kegiatan ini, kita sudah berjuang demi menjaga kearifan lokal yang bernuansa islami,” jelasnya di hadapan para Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) kabupaten/kota se-Aceh dan para Kepala Seksi Kakemenag kabupaten/kota se-Aceh.

Ia menyebutkan realisasi program seni budaya Islam berkerjasama dengan Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), yang menghadirkan pameran benda peninggalan sejarah sebagai wadah edukasi masyarakat tentang budaya dan sejarah Islam.

Festival Seni Budaya Islam ditutup secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari di kantor setempat, Kamis (31/10/2024). 

Kepada para pemenang, diberikan penghargaan berupa plakat dan dana pembinaan.

Penutupan juga dirangkai dengan maulid Nabi Muhammad SAW. 

Azhari menekankan pentingnya kerja sama di antara jajaran Kemenag untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

"Termasuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW beserta rangkaian kegiatannya," pungkasnya.

(Serambinews.com/ar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved