Kesehatan

Mana yang Lebih Sehat & Rendah Kalori Antara Nasi Panas dan Nasi Dingin? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengonfirmasi, nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan, khususnya kandungan karbohidrat

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM/FREEPIK/PIXABAY
Ilustrasi nasi dingin vs nasi panas - Antara Nasi Panas dan Nasi Dingin, Mana yang Lebih Sehat dan Rendah Kalori? Ini Penjelasan Ahli Gizi. 

Selain itu, peningkatan lonjakan gula darah lebih sedikit dan waktu lonjakan gula darah yang lebih singkat dibandingkan mereka yang mengonsumsi nasi panas.

Hal ini karena nasi dingin mengandung lebih banyak pati resisten daripada nasi panas.

Ilustrasi
Ilustrasi nasi dingin (Dokumen Serambinews.com)

Pati resisten dinilai lebih lambat dicerna sehingga membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menyeimbangkan gula darah, mirip seperti serat.

"Nasi yang didinginkan ternyata membentuk zat pati yang dicerna cukup lama lalu indeks glikemiknya turun sangat rendah sekali sehingga menguntungkan bagi orang sehat maupun penderita diabetes," kata Toto.

Baca juga: Lebih Baik Nasi Dingin atau Nasi Panas Bagi Penderita Diabetes? Medis Sebut dan Jelaskan Hal ini

Ia juga menambahkan, konsumsi nasi dingin bisa memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga sangat direkomendasikan bagi orang yang hendak menurunkan berat badan.

Hal tersebut karena zat pati yang sulit dicerna menyebabkan karbohidrat yang diserap tubuh lebih sedikit sehingga tidak menyebabkan kegemukan.

Di sisi lain, nasi dingin juga memiliki kandungan serat yang lebih tinggi daripada nasi panas sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Untuk mendapatkan nasi dingin, Anda bisa memasukkan ansi yang baru dimasak ke dalam refrigerator selama paling lama 1 hari.

Nasi dingin rendah kalori

Penelitian sebelumnya yang dilakukan tim peneliti Sri Lanka pada 2015 menemukan, nasi yang didinginkan memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dari nasi panas.

Penelitian itu dilakukan dengan menguji 38 varietas padi untuk menemukan cara terbaik meningkatkan zat pati resisten di dalam nasi.

Hasilnya, cara terbaik membuat zat pati resisten adalah dengan menanak nasi selama 40 menit dan tambahkan teh minyak kelapa.

Kemudian biarkan nasi menjadi dingin dengan menyimpannya di dalam lemari es selama 12 jam.

"Pendinginan penting karena amilosa, bagian pati yang larut, meninggalkan butiran selama gelatinisasi. Pendinginan selama 12 jam akan menyebabkan terbentuknya ikatan hidrogen antara molekul amilosa di luar butiran beras yang juga mengubahnya menjadi pati resistan," kata peneliti Sudhair James yang terlibat dalam studi tersebut, dikutip dari BBC.

Ia juga menjelaskan, memanaskan kembali nasi yang sudah dingin tidak akan mempengaruhi kadar pati resisten.

Namun, ahli di British Nutrition Foundation Sarah Coe mengatakan, memanaskan kembali nasi yang sudah dimakan bisa menimbulkan risiko karena beberapa bakteri bisa berkembang biak.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved