Konflik Rusia vs Ukraina

Vladimir Putin Klaim Ukraina Kehilangan Hampir 30.000 Prajurit Dalam Tiga Bulan, Menderita di Kursk

Ia mengatakan lebih 30.000 prajurit Ukraina tewas dalam peperangan selama tiga bulan sejak bulan Agustus.

Editor: Faisal Zamzami
Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wawancara kepada pembawa acara talk show AS Tucker Carlson di Kremlin di Moskow pada 6 Februari 2024. 

SERAMBINEWS.COM -- Serangan ke Kursk justru menjadi bumerang bagi Ukraina. Pasukan khusus dan infanterinya menderita di wilayah perbatasan tersebut.

Hal ini dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Forum Valdai dikutip dari Russia Today, Jumat (8/11/2024).

Ia mengatakan lebih 30.000 prajurit Ukraina tewas dalam peperangan selama tiga bulan sejak bulan Agustus.

Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan kerugian Ukraina mencapai 29.600 korban, 184 tank, 106 kendaraan tempur infanteri, lebih dari 1.000 kendaraan lapis baja, dan sejumlah besar persenjataan berat lainnya, termasuk 26 kendaraan teknik militer.

"Lihat saja apa yang terjadi sekarang di garis depan. Mereka menyerbu Wilayah Kursk, kerugian mereka sangat besar - hanya dalam tiga bulan pertempuran, rezim Kiev menderita lebih banyak korban daripada sepanjang tahun lalu: Lebih dari 30.000," kata Putin pada pertemuan tahunan ke-21 Klub Diskusi Internasional Valdai di Sochi, Kamis kemarin.

Ia menambahkan bahwa rakyat Ukraina membayar "harga yang sangat mahal" atas keputusan Kiev untuk menuruti perintah Washington.

Kiev melancarkan serangan ke wilayah tersebut pada tanggal 6 Agustus, mengerahkan beberapa unitnya yang paling lengkap. Serangan itu dikekang oleh Rusia dan terus dipukul mundur, sambil menderita kerugian besar, menurut Moskow.

Putin menambahkan bahwa keputusan untuk menyerang Kursk tidak masuk akal secara militer dan ditentukan oleh "pertimbangan politik" murni yang dipaksakan pada Kiev oleh sponsor "luar negeri"-nya.

"Mengapa mereka duduk di sana, menanggung kerugian seperti itu? Karena mereka diperintahkan untuk bertahan dengan cara apa pun, setidaknya sampai pemilihan AS, untuk menunjukkan bahwa semua upaya pemerintahan Demokrat untuk mendukung Ukraina tidak sia-sia," kata pemimpin Rusia itu.

"Itulah harganya. Tragedi yang mengerikan baik bagi rakyat Ukraina maupun bagi tentara Ukraina."

Serangan Ukraina telah menimbulkan kerugian besar bagi Kiev, tidak hanya dalam hal tenaga kerja tetapi juga terkait dengan menipisnya persediaan senjata yang dipasok Barat.

 
Sementara Rusia sendiri kini di atas angin dengan masuknya pasukan dari Korea Utara. Barat menyebutkan bahwa Rusia mendatangkan tidak kurang dari 11.000 pasukan dari Pyongyang dan kini telah ditempatkan di Kursk.

Baca juga: Tentara Korea Utara Disebut Banyak yang Tewas Dihajar Tembakan Pasukan Ukraina di Kursk Rusia

Zelenskyy Akui Pertempuran antara Tentara Korea Utara dan Ukraina di Kursk Memakan Korban Jiwa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa telah terjadi pertempuran antara tentara Korea Utara dan Ukraina di Kursk.

Pada Kamis (7/11/2024), Zelenskyy mengonfirmasikan pertempuran tersebut telah memakan korban jiwa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved