Perang Gaza
Tiap Hari Ada Pasien Meninggal, Rumah Sakit Gaza Utara yang Terkepung Memohon Belas Kasihan
Ada 24 pasien dialisis di Rumah Sakit Kamal Adwan, tetapi setelah pasukan Israel terus menyerang rumah sakit, 20 di antaranya pergi dan sekarang hanya
SERAMBINEWS.COM - Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, yang telah dikepung selama lebih dari sebulan sekarang.
Seorang pasien dialisis mengatakan bahwa orang-orang di rumah sakit tidak memiliki makanan atau air.
“Ada 24 pasien dialisis di Rumah Sakit Kamal Adwan, tetapi setelah pasukan Israel terus menyerang rumah sakit, 20 di antaranya pergi dan sekarang hanya kami berempat,” kata Fihmy Al Mabhoh.

“Kami tidak memiliki air minum atau makanan, bahkan sepotong roti pun tidak. Kami butuh belas kasihanmu. Kami adalah warga sipil yang damai dan tidak berdaya. Kami tidak ingin perang. Kita perlu hidup damai dan stabil.”
Baca juga: Jet Tempur Israel Bom RS Kamal Adwan di Gaza Melukai Bayi Baru Lahir, Staf Medis, dan Pasien
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, telah menyerukan intervensi global yang mendesak karena kondisi di rumah sakit memburuk.
Pasukan Israel menyerbu fasilitas tersebut pada bulan Oktober, menahan puluhan staf dan hanya menyisakan segelintir orang untuk merawat puluhan orang yang terluka dan sakit.
“Orang yang terluka meninggal setiap hari karena kami tidak dapat memberikan mereka operasi penyelamatan jiwa yang mereka perlukan,” kata Abu Safiya sebelumnya, dalam panggilan darurat lainnya dari rumah sakit.
“Kami telah mendesak dunia untuk membantu kami tetapi tidak ada yang membantu kami. Penembakan Israel belum berhenti.”
Qatar Menarik Diri sebagai Mediator Utama Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza
Qatar akan menarik diri sebagai mediator utama untuk perundingan Gaza kecuali Israel dan Hamas berkomitmen penuh terhadap upaya gencatan senjata, kata sumber diplomatik kepada AFP, yang merupakan kemunduran terbesar dalam upaya mencapai gencatan senjata sejak perang dimulai lebih dari setahun yang lalu.
"Orang Qatar memberi tahu keduanya Israel dan Hamas bahwa selama ada penolakan untuk menegosiasikan kesepakatan dengan itikad baik, mereka tidak dapat terus melakukan mediasi," kata sumber tersebut tanpa menyebut nama.
"Sebagai konsekuensinya, kantor politik Hamas tidak lagi memenuhi tujuannya."
Qatar, dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi berbulan-bulan yang sia-sia untuk mengamankan kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.
Sumber itu mengatakan Qatar sudah memberi tahu kedua belah pihak, Israel dan Hamas serta pemerintah AS tentang keputusannya.
"Qatar menyampaikan kepada pemerintah AS bahwa mereka akan siap untuk kembali terlibat dalam mediasi ketika kedua belah pihak menunjukkan keinginan yang tulus untuk kembali ke meja perundingan," sumber tersebut menambahkan.
Brigade Qassam Sergap Patroli Tentara Israel dengan Bom Tanam, 5 Tewas 20 Luka-luka |
![]() |
---|
Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis |
![]() |
---|
PBB Sebut Memalukan Penyangkalan Israel atas Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina |
![]() |
---|
Menteri Israel: Biarkan Mereka Mati karena Kelaparan atau Menyerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.