Penampakan Gorong-gorong Tempat Kaburnya Gembong Narkoba asal Aceh Murtala Ilyas dari Rutan Salemba
Selain menjebol teralis kamar sel, tujuh narapidana kasus narkoba juga menggunakan jalur gorong-gorong saat kabur dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Selain menjebol teralis kamar sel, tujuh narapidana kasus narkoba juga menggunakan jalur gorong-gorong saat kabur dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, selepas hujan lebat pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
Satu di antara napi kabur itu adalah gembong narkoba asal Bireuen, Provinsi Aceh bernama Murtala bin Ilyas alias Murtala Ilyas (43).
Enam napi lainnya yakni AAK (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), MAU bin S (30), dan AN bin N (27).
Kaburnya ketujuh narapidana dalam kasus narkotika terbilang rapi dan cepat. Sebab, gorong-gorong saluran air tempat mereka keluar dihalangi besi dan berhadapan langsung dengan pos keamanan RW 04, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dimana, ada yang tiga orang petugas keamanan setempat yang berjaga pada malam itu.
Tribunews mendatangi gorong-gorong yang jadi akses tujuh napi tersebut melarikan diri dari Rutan Salemba.
Dari pengamatan di lokasi, tampak gorong-gorong tersebut berdimeter sekitar 1 meter, dan terdapat tiga lapis teralis besi penghalang. Setiap lapisan, terdiri dari enam jeruji besi.
Di sisi luar gorong-gorong, terdapat dua lapis teralis besi. Adapun, kondisinya sudah berkarat dan mulai keropos pada sisi lainnya.
Para narapidana itu diduga menjebol sebanyak tiga tiang teralis di setiap lapisan.
Hal ini terlihat dari teralis besi yang sudah bolong dan telah ditutup kembali oleh petugas.
Sedangkan, di sisi terluar, petugas menambah pengamanan dengan memasang tralis besi baru berukuran 1,5 x 1 meter.
Dari pengamatan Tribunnews di lokasi, tidak ada kamera CCTV yang terpasang mengarah ke area gorong-gorong saluran air, pintu para narapidana kabur.
Hanya terdapat lampu LED berukuran besar yang terpasang mengarah ke jalan.
Adapun, kamera CCTV berwarna putih terlihat terpasang dekat gorong-gorong itu. Namun, tak mengarah ke jalan ataupun ke gorong-gorong tersebut.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta, Tony Nainggolan mengatakan tujuh tahanan yang melarikan diri ada yang masih berstatus tahanan atau masih menjalani proses sidang dan sudah berstatus terpidana.
"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," kata Tony saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa lalu.
Investigasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan internal terhadap para petugas Rutan Salemba yang bertugas ketika ketujuh tahanan melarikan diri dari dalam sel.
Diharapkan dalam waktu dekat tujuh tahanan Rutan Salemba yang melarikan diri tersebut dapat segera diamankan petugas gabungan dari Ditjenpas dan aparat kepolisian.
"Rutan Jakarta Pusat bersama Ditjenpas juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat. Mohon dukungan masyarakat," kata Tony.
Baca juga: Rekam Jejak Gembong Narkoba asal Aceh Murtala Ilyas, Bandar Sabu Internasional yang Terjerat TPPU
Kesaksian Penjaga Keamanan
Effendi (61 tahun), salah seorang penjaga keamanan RW 04 menceritakan kronologi yang diketahuinya terkait kaburnya ketujuh narapidan dari Rutan Salemba.
Effendi mengatakan, pada Senin (11/11/2024) malam itu, kondisi di jalan Percetakan Negara IX atau sisi kiri Rutan Salemba terbilang sepi dan sunyi.
Sebab, pada sore hingga malam, hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Dia juga sempat mendengar para petugas Sipir Rutan Salemba tengah menggelar apel malam pada pukul 20.00 WIB.
Hal itu diketahuinya karena memutuskan berangkat tugas berjaga lebih awal lantaran rawan terjadi tindak kejahatan di daerah tersebut selepas hujan.
Padahal, dia biasa betugas berjaga mulai pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB esok harinya.
Pada Senin malam itu, Effendi menyebut tidak ada aktivitas ataupun orang-orang yang berkumpul dekat gorong-gorong, tempat para narapidana kabur.
Dia berjaga bersama dua orang rekannya. Sesekali, mereka berbagi tugas untuk berpatroli atau berkeliling di kawasan RW 04 Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
“Saya di sini jaga bertiga, enggak liat ada kegiatan orang dekat sini. Hanya warga sekitar yang keluar masuk, kalau warga saya pasti kenal kan. Habis hujan juga, jadi sepi di daerah sini,” kata Effendi menceritakan peristiwa malam itu.
Tak terasa, azan salat subuh berkumandang di sekitar Jalan Percetakan Negara IX. Effendi pun memutuskn untuk izin kepada rekannya untuk menunaikan salat subuh dan pulang ke rumah.
Sementara, satu rekannya pulang ke rumah dan seorang lainnya masih berjaga sambil membuka portal di jalan Percetakan Negara IX.
Setibanya di rumah, Effendi pun memutuskan untuk istirahat tidur selepas berjaga malam.
Ketika ingin memejamkan mata, dia dikagetkan dengan adanya sejumlah orang yang memberikan informasi kalau ada narapidana Rutan Salemba kabur.
Bergeges, kakinya pun melangkahkan kaki ke pos keamanan tempatnya berjaga.
“Pas sampai, saya sudah liat petugas sudah ramai dekat gorong-gorong depan pos jaga. Ada napi kabur katanya,” ujarnya.
Dia pun mengaku sempat ditanyai oleh pihak kepolisian perihal kaburnya ketujuh narapidana itu.
Effendi mengaku tak mengetahui persis. Sebab, dia menduga kalau para narapidana kabur selepad dirinya bersama kedua rekannnya pulang berjaga.
“Di sini kan dari jam 10 malam sampai subuh, enggak mungkin kalau saya enggak lihat ada orang kabur pas jaga. Dari sini (pos jaga) suara air mengalir dari gorong-gorong terdengar jelas, apalagi orang motong atau patahkan besi,” ungkapnya.
Baca juga: Sosok Murtala Ilyas, Gembong Narkob asal Aceh Jaringan Malaysia-Indonesia, Kabur dari Rutan Salemba
Murtala Ilyas Gembong Narkoba Internasional Asal Aceh
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta, Tony Nainggolan mengatakan tujuh tahanan yang melarikan diri ada yang masih berstatus tahanan atau masih menjalani proses sidang dan sudah berstatus terpidana.
"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," kata Tony saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024).
Belum diketahui pasti cara mereka menjebol teralis.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan satu dari tujuh tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan atau Rutan (rumah tahanan) Salemba, Jakarta Pusat ialah gembong narkoba Murtala bin Ilyas alias Murtala Ilyas.
Menurutnya, saat ini pemburuan masih dilakukan guna menangkap ketujuh narapidana yang melarikan diri dengan cara memotong teralis besi.
"Benar salah satunya adalah Murtala," ucap Ade Ary kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).
Murtala Ilyas diketahui ditangkap pada Maret 2024 lalu oleh tim Polres Metro Jakarta Barat.
Murtala ditangkap bersama pria berinisial MR (42) saat polisi menggeledah gudang penyimpanan narkotika jenis sabu di sebuah klaster perumahan di Taman Sari, Tanjung Sari, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Sebanyak satu kuintal atau 100 kg sabu-sabu yang tersimpan dalam 6 boks kontainer plastik berwarna merah dalam 100 paket disita dari tangan Murtala dan MR.
Polisi pun menangkap lima orang lain yang merupakan anak buah Murtala, yaitu WP, RD, SD (44), AN (42), dan ML.
Dari hasil pengungkapan MT sebagai otak intelektual dari kelompok ini atau bandar besar narkoba.
Murtala Ilyas, 45 tahun, berasal dari Aceh, yaitu Desa Pang Ahmad RT 00 RW 00 Kelurahan Meunasah BlangK Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar M Syahduddi menyatakan Murtala Ilyas merupakan jaringan narkotika internasional.
Sebab, narkotika jenis sabu yang disita dari Murtala diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Aceh. Dari sana, sabu ditransitkan di Medan untuk kemudian dibawa ke Jakarta.
"Jadi inilah jaringan internasional yang meliputi wilayah Malaysia-Aceh-Medan-Jakarta," ujar Syahduddi dalam jumpa pers di Polres Metro Jakbar, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Baca juga: Buya Yahya Berbagi Resep Baginda Nabi Agar Rezeki Selalu Cukup dan Berkah, Sederhana Hingga Qonaah
Baca juga: 4.000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online, Terancam Dipecat Jika Gunakan Uang Satuan untuk Main Judol
Baca juga: MTQ Ke 37 Tingkat Kabupaten Bireuen Dibuka Sabtu Malam
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Sosok dan Jumlah Harta Inda Putri Manurung, Jaksa yang Viral Paksa Nikita Mirzani Pakai Baju Tahanan |
![]() |
---|
Cuaca Aceh Selatan 3 Agustus 2025, 16 Kecamatan Berawan, 2 Udara Kabur |
![]() |
---|
Sosok Inda Putri Manurung, Jaksa yang Paksa Nikita Mirzani Pakai Baju Tahanan hingga Adu Mulut |
![]() |
---|
Detik-detik Nikita Mirzani Ngamuk Saat Sidang, Tolak Kembali ke Rutan, Tuduh Jaksa dan Hakim Diatur |
![]() |
---|
Udara Kabur di Laut Aceh Singkil, Daratan Diselimuti Awan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.