Breaking News

Peristiwa

Fauka Noor Farid Ungkap Isi Surat yang Ditulis Prabowo Tahun 1998: Merinding Saya

 Fauka Noor Farid, mantan anggota Tim Mawar Kopassus TNI Angkatan Darat (AD) mengungkap isi surat yang ditulis oleh Prabowo Subianto pada tahun 1998.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
Youtube SERAMBINEWS.COM
Fauka Noor Farid saat menjadi narasumber podcast Serambi Spotlight di kanal YouTube Serambinews.com dengan judul "PILKADA ACEH DAN PRABOWO SUBIANTO", Sabtu (16/11/2024). 

"Tiap pagi kan ada pengibaran bendera merah putih, jadi kalau pada saat itu pengibaran bendera Merah Putih dan beliau masih di dalam rumah, masih pakai celana pendek dan kaos, begitu dengar pengibaran bendera, langsung sikap sempurna dan hormat, itulah rasa nasionalisnya," ujarnya.

Dijadikan Kambing Hitam - Isi Surat yang Rela Korbankan Diri Sendiri

Selain memiliki sikap nasionalisme yang tinggi, Prabowo merupakan sosok patriot di mata Fauka.

"Patriotisme, seorang patriot di sini adalah pejuang, mengorbankan segala tenaga, pikiran, materi dan segalanya lah," tambahnya. 

Ada kisah tersendiri mengapa Fauka menyebut Prabowo sebagai sosok patriot. 

Kisah tersebut bermula pada tahun 1998 di saat Probowo dijadikan kambing hitam oleh beberapa kelompok.

Prabowo kemudian menuliskan sebuah surat yang dimana isi surat tersebut Prabowo rela mengorbankan dirinya sendiri, untuk menyelamatkan Kopassus dan TNI.

"Kenapa saya bilang beliau ini seorang yang patriotisme, itu pada tahun 98 waktu itu, waktu beliau dijadikan kambing hitam oleh beberapa kelompok, beliau sempat menulis surat dan ini saya saksi hidup," katanya. 

Prabowo yang sempat menjadi bagian dari Keluarga Cendana karena merupakan mantan menantu dari Presiden RI ke-2, Soeharto.

Pada saat itu di pagi hari, Prabowo mengenakan celana pendek dan kaos oblong. Ia turun dari lantai dua rumahnya untuk menulis sebuah surat.

Dengan membawa selembar kertas HVS dan sebuah pulpen, Prabowo memanggil Fauka untuk menemaninya menulis surat tersebut. 

"Waktu itu beliau membawa kertas HVS dan pulpen beliau bilang 'Fauka saya mau nulis surat, kamu duduk'". 

Keduanya pun duduk di karpet lantai dengan sebuah meja pendek yang kemudian dijadikan tempat untuk menulis surat.

Prabowo mengatakan bahwa surat tersebut ditujukan kepada tiga jenderal.

"Waktu itu beliau (Prabowo) bilang buat surat untuk Panglima TNI, Kasospol Fakhrurozi, dan Menhan Wiranto".

Fauka diminta khusus oleh Prabowo untuk mengoreksi surat tersebut meski di dalam hatinya terlintas merasa tidak pantas mengoreksi surat milik seorang Letnan Jenderal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved