Pilkada Subulussalam 2024

Ketua DDII Subulussalam Ingatkan Warga dan Calon Wali Kota Hindari Politik Uang, Ini Nasihatnya

Pilkada di Kota Subulussalam ini tersebar di 160 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam 83 desa. 

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia atau DDII Kota Subulussalam, Aab Syihabuddin,SAg, MAg 

Pilkada di Kota Subulussalam ini tersebar di 160 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam 83 desa. 

Laporan Khalidin Umar Barat I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Rabu 27 November pekan depan akan menjadi momentum demokrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan pilkada serentak 2024. 

Setidaknya untuk lima tahun ke depan. Termasuk di Kota Subulussalam

Pasalnya, pada hari itu sebanyak 66.282 warga Kota Subulussalam yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan menggunakan suaranya memilih calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam

Pilkada di Kota Subulussalam ini tersebar di 160 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam 83 desa. 

Seiring dengan itu, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Kota Subulussalam, Aab Syihabuddin,S.Ag,.M.Ag mengeluarkan pesan bagi masyarakat dan kandidat.

Berikut isi surat terbuka Dewan Dakwah Islam Indonesia Kota Subulussalam yang dikeluarkan, Senin 18 November 2024.

Baca juga: VIDEO Operasikan Laptop Sendiri, Syifa: Tunanetra Harus Melek Teknologi

1. Mencermati hiruk pikuknya pemilihan gubernur/bupati/walikota serentak di seluruh Indonesia, maka penting kami sampaikan untuk saling mengingatkan.

Saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran, mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. 

Semoga kita semua diberikan Allah keberkahan, keselamatan dan kesehatan.


2. Bahwa jabatan itu amanah bukan gonimah, maka untuk meraihnya gunakan cara yang baik, Islam tidak membenarkan tujuan yang baik dilakukan dengan cara yang batil. 

Dalam kaidah Islam tidak mengenal “Al-Ghoyah Tubarriul Wasilah” (untuk mencapai tujuan, cara apa pun dibenarkan) atau “Al-Wushulu Ilal Haq Bil Khaudhi Fil Katsiri Minal Bathil” (untuk dapat memperoleh sesuatu yang baik, dilakukan dengan bergelimang dalam kebatilan). Islam tidak membenarkan kaidah itu.

Maka hati-hati jangan karena tujuan yang baik menghalalkan segala cara, setiap tujuan baik harus dicapai dengan cara yang baik pula.

Baca juga: Tak Terdaftar di DPT, Tetap Bisa Memilih, Ini Syarat, KIP Aceh Ingatkan Jangan Salah Beri Pelayanan

Contoh; tidak benar mau membangun masjid dengan cara merampok, korupsi, riba, atau judi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved