Opini

Stunting Bukan Takdir: Imunisasi sebagai Kunci Pencegahan yang Ampuh

Bila angka stunting di suatu negara lebih dari 20%, maka stunting menjadi masalah kesehatan yang perlu dibenahi. Namun, berdasarkan data Riset Kesehat

Editor: Ansari Hasyim
Berita Antara
Jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia pada 2023 menurun dari tahunlalu. Penurunan ini didukung berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka stunting. 

Oleh: Maulafi Alhamdi Stivani dan Dr dr Zulkarnain M Sc AIFO-K*)

STUNTING atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih tinggi dibandingkan standar World Health Organization (WHO).

Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Sayangnya, banyak orang tua yang kurang menyadari bahwa stunting dapat dicegah. Salah satu langkah pencegahan yang efektif adalah melalui imunisasi.

Bila angka stunting di suatu negara lebih dari 20 persen, maka stunting menjadi masalah kesehatan yang perlu dibenahi. Namun, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), angka stunting di Indonesia menurun.

Sebelumnya terdapat anak yang stunting sebesar 37,2 % pada tahun 2013, lalu turun menjadi 30,8 % pada 2018. Berdasarkan data terakhir tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia yaitu 21,6 % . Walaupun begitu, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi. Di tahun 2024 Target angka stunting yang diharapkan adalah 14 % .

Imunisasi bukan hanya melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya, tetapi juga berperan besar dalam mencegah stunting. Penyakit infeksi seperti campak, diare, dan pneumonia dapat memperburuk kondisi gizi anak, menyebabkan mereka lebih rentan terhadap stunting.

Dengan memberikan imunisasi, anak-anak terlindungi dari infeksi yang dapat menghambat penyerapan gizi dan memengaruhi pertumbuhannya. Hal ini membuat imunisasi menjadi langkah awal yang penting dalam memerangi stunting.

Stunting sering kali dianggap sebagai takdir yang tidak bisa diubah, terutama oleh mereka yang tinggal di daerah terpencil atau masyarakat dengan tingkat pemahaman kesehatan yang rendah.

Padahal, stunting bisa dicegah melalui intervensi kesehatan yang tepat, salah satunya adalah dengan imunisasi. Ketika anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal, risiko terkena penyakit infeksi berkurang, sehingga peluang anak tumbuh sehat dan optimal semakin besar.

Penting untuk diketahui bahwa stunting bukan hanya masalah fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak anak. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tumbuh normal.

Ini berarti bahwa stunting dapat memengaruhi kemampuan anak untuk belajar dan berprestasi di sekolah. Dengan imunisasi, risiko infeksi yang bisa menyebabkan stunting dapat dicegah, dan anak-anak dapat memiliki masa depan yang lebih cerah.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi, terutama di daerah-daerah dengan angka stunting tinggi. Program imunisasi gratis yang disediakan di puskesmas dan posyandu adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mencegah stunting.

Namun, upaya ini memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat. Kesadaran orang tua tentang pentingnya imunisasi harus ditingkatkan agar anak-anak mereka mendapatkan perlindungan yang optimal.

Sebagian besar orang tua mungkin masih memandang imunisasi hanya sebagai upaya untuk mencegah penyakit tertentu, tanpa menyadari manfaat jangka panjangnya dalam mencegah stunting.

Padahal, imunisasi adalah bentuk perlindungan menyeluruh yang tidak hanya menjaga kesehatan anak secara langsung, tetapi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Ketika anak bebas dari infeksi, tubuh mereka dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik, yang sangat penting untuk tumbuh kembang mereka.

Di beberapa daerah, cakupan imunisasi masih rendah akibat faktor akses dan ketidakpahaman masyarakat tentang manfaat imunisasi. Hal ini menjadi tantangan besar dalam upaya mencegah stunting.

Pemerintah dan tenaga kesehatan harus bekerja sama untuk meningkatkan akses imunisasi bagi masyarakat terpencil. Peningkatan akses ini sangat penting agar semua anak, tanpa terkecuali, mendapatkan perlindungan dari penyakit yang bisa memperburuk kondisi gizi mereka.

Tenaga kesehatan juga memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dalam pencegahan stunting. Di posyandu, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya, tenaga kesehatan perlu aktif menyosialisasikan manfaat imunisasi kepada masyarakat.

Penyuluhan yang dilakukan harus menyeluruh, mencakup manfaat jangka panjang imunisasi untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang mengalami stunting akan menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar di masa dewasa. Mereka lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.

Dengan memberikan imunisasi sebagai langkah pencegahan, kita tidak hanya melindungi anak dari stunting tetapi juga mempersiapkan generasi yang lebih sehat dan kuat. Hal ini menunjukkan bahwa imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang yang perlu diperhatikan.

Imunisasi adalah hak setiap anak, tanpa terkecuali. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari penyakit yang bisa menghambat tumbuh kembang mereka.

Imunisasi adalah langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit infeksi. Dengan memberikan imunisasi, kita telah membantu memutus rantai penyebab stunting dan memberikan harapan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.

Imunisasi juga memberikan keuntungan ekonomi bagi keluarga dan negara. Biaya untuk mengobati penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk melakukan imunisasi.

Anak-anak yang sehat akan tumbuh menjadi individu yang produktif dan mampu berkontribusi pada kemajuan negara. Oleh karena itu, menginvestasikan sumber daya pada imunisasi adalah langkah bijak untuk masa depan yang lebih cerah.

Pada dasarnya, imunisasi bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Keluarga, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat harus bersinergi untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan imunisasi yang diperlukan. Sinergi ini akan membantu mewujudkan generasi yang bebas stunting dan mampu mencapai potensi maksimalnya di masa depan.

Pencegahan stunting tidak hanya melibatkan imunisasi, tetapi juga asupan gizi yang seimbang. Meskipun imunisasi membantu melindungi anak dari infeksi, pemenuhan gizi tetap penting untuk memastikan anak tumbuh sehat.

Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Program imunisasi yang dijalankan pemerintah Indonesia mencakup vaksinasi untuk penyakit-penyakit seperti hepatitis B, polio, campak, dan DPT. Setiap jenis vaksin ini memiliki peran penting dalam melindungi anak dari penyakit yang bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka dan menyebabkan stunting.

Orang tua yang mengikuti jadwal imunisasi untuk anak mereka membantu memastikan anak tumbuh dengan perlindungan kesehatan yang optimal.

Di era digital ini, informasi mengenai manfaat imunisasi harus disebarluaskan melalui berbagai platform online. Edukasi melalui media sosial, website, dan aplikasi kesehatan dapat membantu menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya imunisasi.

Dengan akses informasi yang lebih mudah, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya imunisasi sebagai langkah awal pencegahan stunting.

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi adalah kunci keberhasilan program pencegahan stunting. Tanpa dukungan dari masyarakat, upaya pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi tidak akan efektif.

Oleh karena itu, edukasi yang berkelanjutan perlu dilakukan agar masyarakat memahami bahwa stunting bukanlah takdir yang tidak dapat dihindari. Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi yang sehat.

Selain itu, partisipasi aktif dari setiap individu juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak. Masyarakat perlu memahami bahwa kesehatan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab individu atau pemerintah. Dengan memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi, kita turut menciptakan kekebalan kelompok yang dapat melindungi anak-anak dari risiko penyakit infeksi.

Stunting dan imunisasi adalah dua hal yang saling terkait dalam upaya menciptakan generasi masa depan yang sehat dan produktif. Dengan imunisasi, kita memberikan anak-anak kita kesempatan untuk tumbuh dengan sehat dan bebas dari penyakit yang mengancam pertumbuhan mereka. Ketika kita berhasil menekan angka stunting, kita juga membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Meskipun imunisasi bukan satu-satunya solusi untuk mencegah stunting, peranannya sangat besar dalam upaya pencegahan tersebut. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, risiko anak-anak Indonesia untuk mengalami stunting dapat ditekan secara signifikan. Oleh karena itu, mari kita jadikan imunisasi sebagai prioritas dalam program kesehatan masyarakat.

Pada akhirnya, stunting bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Dengan dukungan imunisasi, anak-anak Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh sehat dan berkembang sesuai potensinya. Imunisasi adalah kunci pencegahan yang ampuh, yang bisa kita lakukan hari ini untuk masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama wujudkan generasi bebas stunting, dimulai dari imunisasi. (*)

*) Penulis Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved