KPop
Rosé BLACKPINK: Menavigasi Ketenaran, Ekspektasi, dan Sisi Manusia Seorang Bintang Pop
Kamu tahu seorang gadis Asia berusia 27 tahun yang mewarnai rambutnya pirang? Mungkin aku seperti dia!" kata Rosé.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Rosé anggota dari girl group terkenal Blackpink baru- baru ini melakukan pemotretan dan wawancara dengan iD magazine pada Senin (18/11/2024).
Dalam wawancara, setelah pemotretan tersebut, di Le B, sebuah restoran The New Yorker, Rosé membuka pembicaraan tentang kehidupannya selama setahun terakhir di Los Angeles.
Di mana ia tinggal untuk fokus pada musik solonya pada setahun terakhir di Los Angeles.
Ia mengungkapkan bagaimana ia menghabiskan sebagian besar waktunya berpindah pindah dari hotel ke Airbnb, dan merasakan pengalaman kesepian yang mendalam.
“Aku bolak - balik dari hotel ke Airbnb, dan itu sangat kesepian. Lucunya, aku memilih untuk melupakan masamasa buruk itu banyak malammalam aku menangis sambil tidur,” kata Rosé dalam artikel yang dirilis pada i-d.co.
Namun sulit untuk di percaya bahwa seseorang seperti Rosé, yang merupakan salah satu musisi paling sukses, bisa terpengaruh oleh kritik- kritik yang beredar.
Dengan lagu lagu Blackpink yang telah diputar miliaran kali atau 13 miliar kali hanya di Spotify, Rosé jelas berada di puncak ketenaran dunia pada saat ini.
Sebagai salah satu idola Kpop yang berpengaruh dengan pengikut Instagram terbanyak ketiga, dari anggota Blackpink, Rosé adalah sosok sentral dalam salah satu grup wanita terbesar di dunia.
Namun, meskipun demikian Rosé telah meraih kesuksesan luar biasa.
Kisah Rosé membuktikan bahwa, bahkan mereka yang berada di puncak dunia hiburan pun tidak kebal terhadap tekanan dan ekspektasi yang datang dengan ketenaran.
Pada dunia Kpop, penggemar adalah pengaruh terbesar dalam industi ini.
Hal ini dapat terlihat jelas dalam kolom komentar pada postingan Rosé yang mana banyak penggemar mengkritik pada keputusan dan langkah- langkah yang diambil oleh Rosé pada karir solonya.
Salah satu kritik terbesar yang muncul adalah terkait rilisnya karya solo Rosé yang terlambat dan keputusannya untuk tetap bergabung dengan The Black Label, anak perusahaan YG Entertaiment.
YG Entertaiment adalah perusahaan yang menauingin Blackpink, dan juga tempat mengelola karier solonya Rosé.
Keputusan ini dinilai oleh penggemarnya sangatlah berbeda dari anggota Blackpink lainnya yang membuat keputusan untuk mendirikan perusahaan manajemennya sendiri.
Meskipun dikritik dan kritikan tersebut hadir pada ruang publik, Rosé menanggapi hal tersebut dengan ketenangan dan kerendahan hati yang jarang terlihat oleh seorang slebritis.
Dalam wawancaranya dengan iD Magazine, Rosé mengakui bahwa tekanan dari penggemar memang sangat memengaruhinya.
Meskipun ia berbicara tanpa ada kesan mengeluh, kritikan- kritikan tersebut sangat berpengaruh kepadanya.
“Kritikan itu membuatku terjaga sepanjang malam," kata Rosé ketika berada di Le B sebuah restoran yang berada di The New York.
"tapi itu hanya karena aku sangat mencintai penggemarku. Itu benarbenar mengganggu." Sambungnya.
Ia berbicara bukan sebagai seorang megabintang, tetapi sebagai seseorang yang merasa sangat terhubung dengan penggemarnya, dan yang memahami rasa frustrasi mereka terhadapnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ia, Rosé tetaplah seorang manusia.
"Aku manusia. Ketika aku merasa tidak dimengerti, aku merasa sangat lemah dan sedih," ujar perempuan yang lahir pada 11 February 1997 tersebut.
Ini adalah perasaan yang sangat mudah dipahami oleh Rosé, apalagi bagi mereka yang pernah merasakan keraguan dalam diri.
Bagi Rosé, tekanan apapun itu bukan hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam dirinya sendiri.
Meskipun sudah meraih kesuksesan yang luar biasa, ia sering merasa terbebani oleh rasa takut dan tidak dapat memenuhi ekspektasi tinggi para penggemarnya.
"Dibilang malas..." katanya, dengan suaranya meredup saat ia merenungkan tantangan hidup sebagai seorang idola yang selalu berada di bawah sorotan.
Rosé paham bahwa ketidaksabaran penggemar berasal dari cinta dan loyalitas yang mereka berikan padanya.
Namun, ia juga ingin mengingatkan kepada mereka dan mungkin dirinya sendiri bahwa ia tetap seorang manusia biasa yang masih belajar dan berkembang.
"Pada akhirnya, aku tetap hanya seorang gadis berusia 27 tahun yang sedang berusaha bertahan di usia 20an," ungkapnya dengan sedikit frustasi dalam artikel tersebut.
"Aku masih berusaha mencari diriku sendiri." Lanjutnya, dengan kejujuran tentang perjuangan hidup yang dialaminya di hadapan dunia itulah yang membuatnya begitu bisa diterima.
Meskipun ia memiliki status selebriti yang sangat tinggi, bahkan kerentanannya menjadi inti dari karya musik terbarunya.
Rosé menyadari bahwa meskipun pengalamannya sangatlah berat, ia akhirnya membentuk hubungan yang sangat baik dan dalam dengan musik.
Ia menggambarkan hubungan ini sebagai semacam hubungan yang "tidak toksik", meskipun terkadang ia merasa terjebak dalam siklus tersebut.
“Sepertinya aku membentuk hubungan, bukan toksik, tapi hubungan yang agak toksik dengan [musik].
Karena aku begitu terobsesi dengannya, dan terkadang itu tidak berjalan sebagaimana yang aku harapkan, tapi aku tetap membutuhkannya dalam hidupku.” Ucap Rosé
Pernyataan ini mengungkapkan betapa intensnya pencarian Rosé untuk menciptakan karya seni yang benarbenar mencerminkan dirinya.
Rosé dan musik adalah tentang pengorbanan emosional yang ia hadapi selama proses tersebut.
Meskipun telah meraih kesuksesan internasional, Rosé tidak pernah menganggap dirinya sebagai ikon global.
Meski Kehidupan Rosé yang berpindah pindah tempat tinggal dan berjuang dengan kesendirian di Los Angeles, ia juga harus menghadapi kesepian dan tantangan pribadi yang tak terlihat oleh banyak orang.
Pengalaman ini bukan hanya tentang menemukan jati diri sebagai musisi.
Tetapi juga tentang menjalin kembali hubungan dengan dirinya sendiri dan dengan musik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Keterbukaan Rosé mengenai dampak emosional dari ketenarannya memberikannya gambaran langka tentang perjuangan pribadi seorang artis yang berada di puncak kariernya.
Namun, ini juga mengingatkan penggemarnya bahwa di balik semua berita dan video musik, idola idoola yang penggemarnya ikuti dan kagumi juga sedang menjalani perjalanan yang kompleks.
Idol dan selebritis lain juga mencoba menyeimbangkan karier mereka dengan perkembangan dan kesejahteraan pribadi.
Bagi Rosé, cinta dan penghargaan yang diterimanya dari penggemar adalah sumber kekuatan, namun juga beban emosional yang berat.
"Aku sangat mencintai penggemarku," katanya dengan tegas, menekankan bahwa cinta itu adalah yang mendorongnya untuk terus maju.
Tetapi bahkan bintang secerah Rosé pun memiliki saatsaat keraguan dan perjuangan.
Dan hal itu membuktikan bahwa sisi manusia dari ketenaran yang didapatkan seringkali jauh lebih rumit daripada yang terlihat di luar.
Saat ia terus menavigasi karier solonya dan melangkah ke babak baru dalam perjalanan musiknya.
Terdapat satu hal yang jelas yaitu Rosé bertekad untuk menunjukkan kepada dunia bahwa, meskipun ketenaran, kesuksesan, dan ekspektasi yang tak ada habisnya.
Ia tetap seorang wanita muda yang sedang mencari jati dirinya seperti orang lainnya.
Baik melalui album terbarunya atau dalam wawancara yang terbuka, ia berkomitmen untuk mengingatkan penggemar bahwa kerentanannya bukanlah kelemahan.
Hal itu merupakan suatu bagian kuat dalam dirinya untuk menjadi diri sendiri yang sebenarnya.
Di zaman sekarang, ketika budaya selebritis seringkali menampilkan citra yang sempurna dan tanpa cela, keterbukaan Rosé mengenai kerentanannya menjadi hal yang menyegarkan.
Ia dengan jujur mengungkapkan bagaimana, dirinya di beberapa tahun pertama kariernya, ia tidak begitu terpengaruh oleh kritik- kritik yang beredar.
Namun suatu hari, ia terkejut ketika kritik itu mulai terasa sangat berpengaruh.
"Suatu hari aku bangun dan merasa, 'Oh Tuhan, itu benarbenar memengaruhiku.' Aku merasa, 'Wow, aku manusia. Aku benarbenar gadis kecil yang rentan.'" ucapnya.
Tawa yang meledak dari Rosé meringankan suasana sejenak, memberi kita kesempatan untuk melihat sisi ringan dari seorang bintang besar.
"Aku berharap album ini menunjukkan pada orangorang bahwa aku sama seperti kamu, aku sama seperti orang lain.
Kamu tahu seorang gadis Asia berusia 27 tahun yang mewarnai rambutnya pirang? Mungkin aku seperti dia!" lanjutnya.
Keinginan Rosé untuk tetap terhubung dengan penggemarnya berada pada level yang lebih pribadi bukan hanya tentang menjaga citra dirinya melainkan tentang menunjukkan kepada dunia.
Meskipun ia memiliki ketenaran luar biasa, ia tetap gadis yang dulu duduk di gereja, menyanyi dalam paduan suara dan bermain gitar di Melbourne katanya.
| Ju Haknyeon The Boyz Hengkang Usai Terseret Skandal Prostitusi dengan Asuka Kirara, Ini Kronologinya |
|
|---|
| Masih Tersedia! Ini Harga dan Tips Sukses War Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025 + Link Resmi |
|
|---|
| Jungkook & Jimin BTS Comeback, Bagini Tips Mengatasi Insomnia dan Stres Dari RM Selama Wajib Militer |
|
|---|
| RM & V BTS Pulang Wajib Militer Hari ini, HYBE Siapkan Festival ‘2025 BTS FESTA’ Spesial |
|
|---|
| Resident Playbook Aktris Go Youn Jung Pamer Gambar Realistis, Yoo Jae Suk Sampai Terpukau |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.