Konflik Israel dan Palestina
Krisis Gaza: Perjuangan untuk Bertahan Hidup di Tengah Kritis Makanan dan Kekerasan yang Berlanjut
Serangan udara dan darat yang terus dilakukan setiap harinya oleh tentara Israel, menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin parah pada Palestina.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
Banyak keluarga di Palestina tidak memiliki akses ke internet atau perangkat elektronik pada saat ini, sehingga sangat sulit bagi siswa disanauntuk terus melanjutkan pendidikan mereka.
Selain masalah pendidikan, kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah H2 juga semakin meningkat.
Terhitung sejak Oktober 2023, setidaknya 330 warga Palestina, termasuk 40 anak-anak, telah ditahan di pos pemeriksaan oleh pasukan Israel atau melalui penahanan ad hoc oleh pasukan Israel, menurut PBB.
Kekerasan ini juga menyebabkan 1.722 warga Palestina, termasuk 835 anak-anak, telah kehilangan tempat tinggal mereka.
Di tengah kekacauan ini, fasilitas kesehatan di Gaza juga menjadi sasaran serangan militer Israel.
Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di wilayah utara Gaza, telah beberapa kali diserang dan dikepung oleh tentara Israel.
Dilansir dari halaman Aljazeera, dalam insiden terbaru, serangan drone Israel menghantam generator rumah sakit di Gaza, dan melukai staf medis yang sedang bertugas pada saat itu, Jum’at (22/11/2024) waktu setempat.
Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk memaksa tim medis keluar dari wilayah utara yang terkepung, dan memperburuk situasi kesehatan di Gaza yang sudah mencapai kritis.
Serangan ini juga menyoroti pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional yang seharusnyya melindungi fasilitas kesehatan dari tindakan kekerasan.
Seharusnya situasi di Gaza dan Tepi Barat terkini menunjukkan urgensi untuk membuka akses kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan.
Namun blokade yang berlangsung, kekurangan makanan, penghancuran infrastruktur kesehatan, dan pelanggaran hak asasi manusia yang terus-menerus hanya akan memperburuk penderitaan rakyat Palestina.
PBB dan organisasi internasional lainnya telah menyerukan kepada komunitas global untuk mengambil tindakan segera guna mengatasi krisis ini.
Namun, tanpa tekanan yang signifikan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, prospek untuk perdamaian dan pemulihan di wilayah ini tetap belum mendapatkan titik terang.
Krisis yang dialami warga Palestina bukan hanya masalah regional, tetapi juga ujian bagi solidaritas dan komitmen dunia terhadap kemanusiaan.
Warga Palestina saat ini membutuhkan bantuan, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dukungan untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka sebagai manusia kembali.
Donald Trump Klaim Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Desak Hamas Terima Kesepakatan |
![]() |
---|
Temuan Pil Diduga Narkoba di Karung Tepung Bantuan AS, Otoritas Gaza Sebut Bentuk Serangan Langsung |
![]() |
---|
Lokasi Bantuan Jadi 'Perangkap Maut', 549 Warga Gaza Tewas Ditembak |
![]() |
---|
Israel Kembali Bombardir Gaza, 71 Warga Palestina Tewas di Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 |
![]() |
---|
Konflik Memanas! Iran Tolak Negosiasi Nuklir di Tengah Serangan Israel, Ketegangan Global Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.