6 Orang Tewas saat Demo Minta Imran Khan Bebas di Pakistan, Demonstran dan Polisi Bentrok

Beberapa demonstran menerobos barisan kontainer pengiriman yang menutup kota Islamabad.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ABDUL MAJEED
Aktivis partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, bentrok dengan polisi selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Peshawar pada 10 Mei 2023. 

SERAMBINEWS.COM -  Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, terlibat dalam bentrokan sengit dengan polisi di ibu kota Islamabad.

Para pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menggelar demonstrasi di Islamabad pada Selasa (26/11/2024).

Beberapa demonstran menerobos barisan kontainer pengiriman yang menutup kota Islamabad.

Sedikitnya enam orang tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.

 
Korban tewas termasuk empat orang anggota dinas keamanan dan satu warga sipil yang tewas ditabrak sebuah kendaraan di jalan.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengancam para demonstran dengan mengatakan kelompok anarkis sengaja menargetkan personel keamanan.

Sehari sebelumnya, seorang polisi tewas dalam insiden terpisah terkait demonstrasi oleh para pendukung Imran Khan, seperti diberitakan NPR.

Baca juga: Kelompok Syiah dan Sunni di Pakistan Bentrok, 82 Orang Tewas, Gencatan Senjata 7 Hari Disepakati

Pendukung Imran Khan dan Polisi Bentrok

Protes yang melibatkan ribuan orang ini bertujuan untuk menuntut kebebasan bagi Khan dan menentang tuduhan bahwa proses hukum yang dihadapinya adalah bagian dari strategi politik yang lebih besar.

Dilansir dari kantor berita Aljazeera pada Selasa (26/11/2024), selama protes, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai bergerak menuju D-Chowk, sebuah alun-alun utama yang terletak dekat dengan gedung-gedung pemerintahan.

Laporan yang diterima menunjukkan bahwa bentrokan tersebut menyebabkan beberapa orang tewas, dan puluhan lainnya terluka, termasuk jurnalis yang diserang oleh pendukung Khan.

Seorang videografer dari kantor berita The Associated Press juga menjadi korban, dipukuli oleh para demonstran dan kameranya rusak.

Pemerintah Pakistan menanggapi dengan keras, dengan Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengeluarkan peringatan setelah tengah malam.

 
Naqvi mengatakan bahwa jika para pengunjuk rasa kembali melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan, maka tembakan peluru hidup akan digunakan sebagai balasan.

"Jika mereka kembali menembakkan peluru, peluru akan dibalas dengan peluru," tegasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved