Berita Kutaraja

Guru SMAN 1 Mesidah Bener Meriah Raih Juara Dedikatif Nasional 2024

Hasan yang kelahiran Aceh Tengah, 26 Januari 1989, mengangkat judul "AKALIN (Asah Kemampuan Literasi dan Numerasi)" di SMA Negeri 1 Mesidah.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Hasan Basri, SPd, Guru SMA Negeri 1 Mesidah, Bener Meriah dinobatkan sebagai Guru SMA Dedikatif Tahun 2024 dalam Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hasan Basri, SPd, Guru SMA Negeri 1 Mesidah, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh berhasil masuk juara lima besar sebagai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat Guru SMA Dedikatif Tahun 2024.

Jambore GTK Hebat ini diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.

Kegiatan itu berlangsung di Millenium Hotel, Jakarta, 27-30 November 2024.

Sedangkan pengumuman para juara dilakukan pada Jumat  (29/11/2024) malam.

Hasan yang kelahiran Aceh Tengah, 26 Januari 1989, mengangkat judul "AKALIN (Asah Kemampuan Literasi dan Numerasi)" di SMA Negeri 1 Mesidah.

Kreativitas inilah yang mengantarkan Guru Matematika SMA Negeri 1 Mesidah ini menjadi juara nasional.

Kepala Cabang Dinas (Kacabdisdik) Wilayah Bener Meriah, Sukardi, MSi menyatakan, salut dan berterima kasih atas perjuangan guru SMA Negeri 1 Mesidah ini yang meraih juara masuk lima besar Guru SMA Dedikatif GTK Hebat Nasional 2024.

Hal itu disampaikan Sukardi dalam rilis yang dikirim ke Serambinews.com, Minggu (1/12/2024) malam, sebagai bentuk apresiasinya atas prestasi Hasan Basri meraih juara nasional.

"SMA Negeri 1 Mesidah adalah salah satu sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Bener Meriah. Namun, ada seorang guru yang mempunyai dedikasi tinggi dalam pengabdian untuk pendidikan yakni, Hasan Basri," ujarnya.

Menurut Sukardi, Hasan merupakan sosok guru berprestasi, penuh motivasi, komitmen, dan pengabdian. 

Ia tetap disiplin dan dedikatif dalam berugas meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti jauhnya tempat tugas.

"Namun, Hasan tetap bekerja keras untuk memberikan ilmu kepada peserta didik di daerah pedalaman itu, walaupun 95 persen siswanya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," ungkapnya.

Sukardi menuturkan, Hasan bukan hanya guru yang cuma mengajar, melainkan menjadi inspirasi dan motivator bagi siswa dan masyarakat sekitar.

"Hasan rela menempuh perjalanan panjang melewati medan yang sulit, bahkan rela meninggalkan kenyamanan pribadi demi memastikan anak-anak di pelosok mendapatkan pendidikan yang layak," tuturnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved