Banda Aceh

SEMA UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi, Hadirkan Guru Gembul hingga Soroti Penerapan Syariat

Dalam perspektif pendidikan, dia membandingkan Indonesia dengan Finlandia. Ia menilai keberhasilan Finlandia tidak hanya...

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Guru Gembul (tengah) dan Prof Saiful Akmal (kiri) saat mengisi diskusi yang diselenggarakan SEMA UIN Ar-Raniry di Teater Gedung P2M kampus setempat, Kamis (28/11/2024). 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Ar-Raniry menggelar diskusi bertajuk “Arah Baru Indonesia Lima Tahun ke Depan” yang menjadi bagian Festival Awal Semester Mahasiswa Darussalam (FASMADA) di Teater Gedung P2M kampus setempat, Kamis (28/11/2024).

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman dalam sambutannya menyampaikan optimisme terhadap lima tahun ke depan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Saya optimis kita akan mengarah pada kemajuan yang lebih baik," ujar Prof Mujiburrahman yang juga menjadi keynote speaker dalam diskusi tersebut.

Sementara Guru Gembul yang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut menyampaikan analisisnya tentang tujuh tantangan fundamental yang dihadapi Indonesia.

Di antaranya yakni kerusakan iklim, keterbatasan pangan, ketidakpastian global, keamanan siber, transisi energi, produktivitas manusia yang rendah hingga rendahnya minat mahasiswa terhadap forum diskusi intelektual.

Influencer pendidikan sekaligus aktivis dan kritikus sosial itu juga menyoroti fenomena sosial terkait penerapan syariat Islam di Indonesia yang dinilainya masih bersifat simbolis dan belum mencapai esensinya.

“Syariat Islam hari ini hanya sekadar simbol-simbol, tidak pada esensinya,” ungkap Guru Gembul.

Dalam perspektif pendidikan, dia membandingkan Indonesia dengan Finlandia. Ia menilai keberhasilan Finlandia tidak hanya terletak pada undang-undang pendidikannya, tetapi pada sistem ketenagakerjaan yang mendukung peran perempuan sebagai ibu.

“Finlandia mendukung perempuan untuk fokus mendidik anak dengan cuti berbayar hingga dua tahun. Itu justru lebih mencerminkan syariat Islam dibanding kita,” paparnya.

Pembicara lainnya Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Saiful Akmal menekankan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci arah baru Indonesia. 

Dia juga mencontohkan keberhasilan negara-negara seperti Qatar yang berhasil memposisikan diri sebagai pusat diplomasi dunia.

Sementara Ketua SEMA UIN Ar-Raniry, Rajulul Azka didampingi Ketua Panitia Festival Awal Semester Mahasiswa Darussalam (FASMADA), Surya Wijaya menyampaikan, diskusi ini tidak hanya menjadi forum berbagi gagasan, tetapi juga pemantik semangat mahasiswa untuk lebih aktif dalam forum-forum intelektual.

"Melalui kegiatan ini, SEMA UIN Ar-Raniry berharap dapat mengubah paradigma kegiatan mahasiswa dari hiburan semata menjadi wadah diskusi inspiratif yang berorientasi pada pembangunan kualitas bangsa," pungkasnya. (*)

 

 

 


 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved