Eks Tawanan Tentara Israel, Nur Ikhwan Abadi Meninggal Dunia, Berperan Penting Bangun RSI di Gaza

Nur Ikhwan Abadi merupakan salah satu Presidium AWG yang juga sebagai relawan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina MER-C.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM
Relawan Gaza, Ir Nur Ikhawan Abadi yang juga menjadi salah satu korban tragedi di kapal Mavi Marmara yang diserang oleh tentara Israel saat mengantarkan misi kemanusiaan ke Palestina pada 31 Mei 2010 tutup usia pada Sabtu (30/11/2024). 

Para relawan yang saat itu tengah melaksankan ibadah shalat subuh kemudian berjibaku menggagalkan aksi tentara Israel yang ingin naik ke atas kapal. 

Beberapa tentara Israel yang mencoba naik ke atas kapal bahkan sempat disiram oleh relawan untuk menghentikan aksinya.

"Israel datang menggunakan speed boat mereka coba masuk dari bawah tapi gak bisa, kami coba siram dengan air agar mereka gabisa naik," lanjutnya. 

Meski gagal naik ke kapal Mavi Marmara, tentara Israel tak kehabisan cara. Pihaknya justru menggunakan helikopter untuk bisa masuk ke kapal Mavi Marmara. 

Tentara Israel satu per satu turun dari helikopter menggunakan tali tambang.

Ketika beberapa tentara berhasil tiba di kapal, sejumlah relawan kemudian mencoba mengamankan tetara tersebut dan langsung mengambil senjata milik mereka dengan tujuan agar tidak terjadi pertumpahan darah.

Namun sayang, inisiatif yang dilakukan relawan justru membuat tentara Israel semakin panas.

Mereka kemudian melepaskan tembakan dengan membabi buta kepada relawan tersebut hingga dinyatakan sembilan orang meninggal di tempat. 

Bahkan Israel dengan teganya menembak relawan menggunakan peluru dumdum bullet.

"Sembilan orang meninggal di tempat, ada satu relawan yang ditembak menggunakan peluru yang memang dilarang memakai dumdum bullet,ditembak di kepala pas dikening.

Mengakibatkan luka kecil tapi pas masuk ke dalam dia meledak. Kemudian salah satu relawan MER-C memegang kepalanya yang penuh dengan otak sampai meninggal, ada juga anak yang baru SMA namanya Furqan ditembak empat bagian di dada dan di leher dari jarak dekat," sambung Ir Nur Ikhwan Abadi yang juga relawan MER-C.

Lanjut Nur Ikhwan, korban tewas serangan dari tentara Israel memang kebanyakan warga Turki. Dimana pada saat itu para relawan Turki memang berada di deck kapal paling atas. 

Sejumlah relawan dengan sembunyi-sembunyi sempat melakukan perlawanan dengan mencoba ketapel helikopter karena sama sekali pihaknya tidak membawa senjata. Namun usaha ini sia-sia. 

Korban Dibawa ke Israel

Setelah tentara Israel berhasil menguasai kapal Mavi Marmara, pihaknya langsung membawa sejumlah korban tewas menggunakan helikopter.

Korban luka-luka juga dilarikan ke rumah sakit Israel meski relawan lainnya tidak mengetahui persis keberadaan rumah sakit mana yang dimaksud.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved