Berita Korea Selatan

Kedutaan AS Umumkan Keadaan Darurat untuk Warganya di Korea Selatan: Situasi Masih Belum Jelas

"Setelah pengumuman Presiden Yoon untuk mencabut deklarasi darurat militer, situasinya masih belum jelas," kata kedutaan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Dubes AS Umumkan Keadaan Darurat untuk Warganya di Korea Selatan: Situasi Masih Belum Jelas 

Dubes AS Umumkan Keadaan Darurat untuk Warganya di Korea Selatan: Situasi Masih Belum Jelas

SERAMBINEWS.COM - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan mengeluarkan peringatan darurat kepada warganya pada Rabu (4/12/2024).

Peringatkan itu dikeluarkan untuk  memperingatkan situasi terkini yang terjadi di Korea Setalah setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer pada Selasa (3/12/2024) pukul 23.00 waktu setempat.

Bahkan setelah pencabutan status darurat militer pada Rabu (4/12/2024) pukul 04.20 waktu setempat, Kedubes AS juga tidak mecabut peringatannya itu.

"Setelah pengumuman Presiden Yoon untuk mencabut deklarasi darurat militer, situasinya masih belum jelas," kata kedutaan.

"Warga AS harus mengantisipasi potensi gangguan. Saat berada di tempat umum, Anda harus memperhatikan lingkungan sekitar dan melakukan tindakan pencegahan keselamatan rutin," kata postingan tersebut.

Situasi terkini di Korea Selatan
Situasi terkini di Korea Selatan (KOLASE SERAMBINEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM)

Kedutaan Besar AS juga menyarankan warga negara AS untuk menghindari area demonstrasi dan berhati-hati di dekat kerumunan besar, pertemuan, protes atau rapat umum.

Peringatakan itu juga mengumumkan bahwa demonstrasi damai dapat berubah menjadi konfrontatif dan meningkat menjadi kekerasan.

Kedutaan AS juga mencatat bahwa mereka akan membatalkan janji temu konsuler rutin bagi warga negara AS dan pemohon visa pada Rabu.

 

Mengapa Presiden Korea Selatan Tiba-Tiba Mengumumkan Darurat Militer dan Apa Yang Terjadi Selanjutnya?

Presiden Korea Selatan mengejutkan negara itu pada Selasa malam ketika, tiba-tiba, ia mengumumkan darurat militer untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun.

Keputusan drastis Yoon Suk Yeol - diumumkan dalam siaran TV larut malam - menyebutkan "kekuatan anti-negara" dan ancaman dari Korea Utara.

Tetapi segera menjadi jelas bahwa hal itu tidak didorong oleh ancaman eksternal melainkan oleh masalah politiknya sendiri yang parah.

Namun, hal itu mendorong ribuan orang berkumpul di parlemen untuk melakukan protes, sementara anggota parlemen oposisi bergegas ke sana untuk meloloskan pemungutan suara darurat guna mencabut tindakan tersebut.

Setelah kalah, Yoon muncul beberapa jam kemudian untuk menerima suara parlemen dan mencabut perintah darurat militer.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved