Breaking News

Berita Aceh Utara

Ekses Banjir di Aceh Utara, Lima Sekolah Jadwal Ulang Ujian

Banjir yang terjadi di awal Desember ini berdampak kepada diundurnya pelaksanaan ujian semester pertama di empat SD. JAMALUDDIN

Editor: mufti
Foto SMAN 1 Matangkuli
BERSIHKAN RUANG - Guru bersama siswa SMAN 1 Matangkuli, Aceh Utara membersihkan ruang belajar agar dapat mengikuti ujian akhir semester ganjil, Rabu (4/4/2024). 

Banjir yang terjadi di awal Desember ini berdampak kepada diundurnya pelaksanaan ujian semester pertama di empat SD. JAMALUDDIN, Kadisdikbud Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Sebanyak lima sekolah di Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara harus menjadwal ulang ujian semester ganjil, ekses halaman dan ruangan belajar terendam banjir pada 1 hingga 3 Desember 2024. Padahal, ujian akhir semester ganjil dijadwalkan mulai berlangsung 2 Desember 2024. Namun, lima sekolah tidak melaksanakan ujian. 

Masing-masing empat SD yaitu, SDN 6 Matangkuli, SDN 1, SDN 3, dan SDN 5 Pirak Timu. Kemudian, SMPN 1 Matangkuli dan SMAN 1 Matangkuli. “Banjir yang terjadi di awal Desember ini berdampak kepada diundurnya pelaksanaan ujian semester pertama di empat SD,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Utara, Jamaluddin MPd kepada Serambi, Rabu (4/12/2024). 

Dirincikan, sekolah tersebut yaitu yaitu SDN 6 Matangkuli, SDN 1, SDN 3 dan SDN 5 Pirak timu, serta 1 SMP yaitu SMPN 1 Matangkuli. Namun, pada hari ini (kemarin red), sekolah sudah mulai dapat berjalan kembali setelah Rabu pagi hingga tadi malam, pihak sekolah melakukan pembersihan ruang belajar. 

“Mengenai ujian semester pertama, kami dari Dinas Pendidikan sudah menyampaikan kepada pihak sekolah agar menjadwalkan ulang awal pelaksanaan ujian sesuai kesiapan sekolah,” ujar Kepala Disdikbud Aceh Utara. Banjir yang merupakan bencana alam sangat sering kali menimpa wilayah Aceh Utara terutama di kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, dan Lhoksukon. 

“Bahkan, bisa saja dalam sepekan bisa terjadi dua kali banjir yang berdampak pada proses belajar para siswa,” kata Jamaluddin. Hal serupa juga terjadi di SMAN 1 Matangkuli yang berada di pusat kecamatan tersebut. Sekolah tersebut juga terpaksa melaksanakan ujian pada Selasa (3/12), setelah wali kelas bersama siswa membersihkan ruang belajar. 

“Ia, hari Senin kami tidak melaksanakan ujian karena halaman dan dalam ruang belajar terendam banjir. Kemudian, kami undur ujiannya pada hari Selasa. Tapi ujian baru dapat kami laksanakan sekitar pukul 10.00 WIB, setelah siswa bersama guru melaksanakan gotong rotong membersihkan ruang belajar,” ujar Wakil Kepala SMAN 1 Matangkuli, Faisal Rizal SE SPd kepada Serambi, kemarin. 

Namun, Rabu kemarin, pelaksanaan ujian sudah berjalan dengan normal. Namun, halaman sekolah masih becek ekses terendam banjir. “Dalam bulan November, ada tiga kali libur karena bencana alam banjir. Dalam setahun kadang bisa belasan kali sekolah libur yang disebabkan karena bencana banjir,” pungkas Faisal.(jaf

 

Rendam 11 Gampong 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Asnawi ST MM kepada Serambi, menyebutkan, banjir yang terjadi awal Desember 2024 merendam ratusan rumah yang tersebar dalam 11 gampong di Matangkuli.  Rumah warga yang berada di bantaran terendam aliran Sungai Pirak dan Krueng Keureuto dalam Kecamatan Matangkuli. 

Masing-masing Gampong Pante Pirak, Siren, Tanjong Haji Muda, Lawang, Alue Tho, Hagu, Tumpok Barat, Teungoh Seulemak, Alue Entok, Desa Blang dan Punti. “Jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 2.449 jiwa dari 804 Kepala Keluarga,” ujar Kalaksa BPBD Aceh Utara. Selain merendam rumah, juga merendam sekitar 500 hektare yang rata-rata baru ditanam padi.(jaf)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved