Breaking News

Berita Aceh Tamiang

Gulai Ayam Kemune Diperlombakan di Festival Serumpun Melayu Raya 2024

Festival Serumpun Melayu Raya 2024 menghadirkan masakan khas melayu gulai ayam kemune. Sajian makanan ini menjadi daya tarik tersendiri

Editor: mufti
SERAMBI/YULHAM
Peserta unjuk kebolehan memasak khas Aceh Tamiang, Gule Kemune Ayam Kampung dalam rangkaian Festival Serumpun Raya 2024 di Lapangan Tribun, Aceh Tamiang, Sabtu, (7/12/2024). 

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Festival Serumpun Melayu Raya 2024 menghadirkan masakan khas melayu gulai ayam kemune. Sajian makanan ini menjadi daya tarik tersendiri karena sudah dicap langka.

Gulai ayam kemune dihadirkan pada hari kedua Festival Serumpun Melayu Raya yang dipusatkan di tribun kantor bupati Aceh Tamiang, Sabtu (7/12/2024). Sebanyak 12 kelompok perwakilan TP PKK kecamatan dilibatkan untuk menghasilkan racikan terbaik.

“Kami melibatkan seluruh kecamatan untuk memasak gulai ayam kemune, ada penilaian dan reward bagi hasil terbaik,” kata Pj Ketua TP PKK Aceh Tamiang, Murniati Asra ketika membuka lomba masak ayam gulai kemune.

Murniati mengakui, kalau ayam gulai kemune salah satu makanan khas melayu yang mulai langka. Padahal dulunya, gulai ayam kemune merupakan hidangan utama dalam menyambut hari besar. “Tapi sekarang sudah langka, jangan sampai makanan khas kita sendiri hilang, tidak bisa dirasakan anak cucu kita,” kata Murniati.

Festival Melayu Serumpun Raya, diakuinya, sebagai momen untuk membangkitkan kembali cita rasa melayu yang mulai pudar. Dia berharap kehadiran gulai ayam kemune pada even ini bisa kembali dikenal masyarakat dan selanjutnya dilestarikan.

“Minimal pada hari besar, seperti Maulid Nabi, atau acara sakral pernikahan bisa menghadirkan kembali gulai ayam kemune. Ini warisan leluhur yang harus kita jaga,” ungkapnya.

Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang, Muhammad Djuned Thahir sepakat menilai gulai ayam kemune makanan melayu yang mulai sulit ditemukan. Meski sepintas mirip gulai ayam kuning, Djuned memastikan gulai ayam kemune memiliki perbedaan yang tajam. “Berbeda, misalnya ada item yang irisannya harus kecil-kecil,” jelas Djuned.

Djuned sangat mendukung gulai ayam kemune diperlombakan agar generasi muda lebih serius mendalami racikan makanan leluhur ini. MAA sendiri ditekankannya akan terus memberikan sosialisasi kelestarian adat dab budaya agar tidak tertindas dengan budaya asing.

“Anak-anak kita lebih mudah menyerap budaya asing karena setiap hari beraktivitas dengan HP, ini harus kita imbangi agar melayu kita tidak hilang ditelan bumi,” ucap Djuned. (mad)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved