Evaluasi Kegiatan Konservasi Terumbu Karang di KKPD Abdya

SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT - Bertempat di Seulawah Kopi Meulaboh, telah berlangsung rapat evaluasi kegiatan konservasi terumbu karang di Pulau Pusong, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (10/12/2024)). 

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari BPSPL Padang, PT Mifa Bersaudara, Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar, serta Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Meulaboh, dengan tujuan untuk mengevaluasi progres program konservasi yang telah dilaksanakan serta merencanakan langkah-langkah tindak lanjut yang lebih terstruktur.

Rapat dibuka oleh Juru Bicara PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Penguatan Pengetahuan Komunitas Pesisir Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO). Azizon menyampaikan apresiasi atas keberhasilan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam program konservasi terumbu karang di Pulau Pusong. Program ini, yang bertujuan untuk merehabilitasi dan melestarikan terumbu karang yang rusak, telah menunjukkan hasil yang positif meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan teknis di lapangan.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah peserta yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang kelautan dan konservasi, antara lain: Kris Handoko, A. Pi., MT, Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Madya, BPSPL Padang, Fadly Pratama, S. Pi., PELP Ahli Pertama BPSPL Padang, Azzami Rasyid, S. Si., PELP Ahli Pertama BPSPL Padang, Maria Ulfah, S. Kel., M. Si., Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Samsul Bahri, S. Kel., M. Si., Dosen Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, Fajar Oza Pratama, Ketua Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Meulaboh dan Tim Environmental & Humas, PT Mifa Bersaudara.

Dalam diskusi disimpulkan bahwa kegiatan rehabilitasi dan konservasi terumbu karang yang dilaksanakan selama ini berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa hambatan teknis yang perlu diatasi. Program ini mendapat dukungan penuh dari BPSPL Padang, PT Mifa Bersaudara, serta Kelompok PDC, yang secara aktif bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan upaya keberlanjutan program, sejumlah rekomendasi penting disampaikan, antara lain perlunya penguatan koordinasi antar pihak terkait agar program konservasi dapat terus berjalan dengan baik. Selain itu, penyusunan rencana kerja yang jelas dan terukur sangat diperlukan, dengan target rehabilitasi terumbu karang seluas 2,6 hektar, sesuai dengan izin Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut yang telah diberikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan kepada BPSPL Padang pada tahun 2023.

Sebagai langkah tindak lanjut, BPSPL Padang akan memfasilitasi Focus Group Discussion (FGD) yang dijadwalkan pada hari Rabu, 11 Desember 2024, di basecamp PDC Abdya. FGD ini bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan Kelompok PDC dalam jangka pendek, menengah, dan panjang terkait rehabilitasi terumbu karang di Pulau Pusong. Hasil FGD ini akan disusun dalam bentuk master plan / proposal yang akan menjadi acuan bagi rencana program yang akan diajukan kepada PT Mifa Bersaudara.

Rapat ini menghasilkan kesimpulan bahwa untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program konservasi terumbu karang, diperlukan langkah-langkah strategis yang lebih terarah, meliputi penetapan target jangka pendek, menengah, dan panjang serta penyusunan proposal rinci sebagai landasan bagi kerjasama antara BPSPL Padang, PT Mifa Bersaudara, dan Kelompok PDC. Semua pihak berkomitmen untuk melanjutkan program konservasi ini dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Dengan adanya sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan program rehabilitasi terumbu karang di Pulau Pusong dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian ekosistem laut di wilayah tersebut.(*)