Harga Emas Dunia

Harga Emas Dunia Naik Per Tanggal 10 Desember 2024, Berikut Rincian dan Penyebabnya

emas spot naik 0,4% menjadi $2.669,84 per ons, pada pukul 02:48 GMT. Kontrak emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $2.692,50.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Reuters
Seorang karyawan mengambil granula emas murni 99,99 persen di ruang kerja selama proses produksi di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, pada 23 Mei 2024. 

SERAMBINEWS.COM-Harga emas kembali naik pada hari Selasa (12/10/2024), didorong oleh janji China, sebagai konsumen utama, untuk meningkatkan stimulus kebijakan guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara para investor menantikan data inflasi AS untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang prospek suku bunga Federal Reserve.  

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Selasa (10/12/2024), emas spot naik 0,4 persen menjadi $2.669,84 per ons, pada pukul 02:48 GMT. Kontrak emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi $2.692,50.  


Emas mencapai level tertinggi dua minggu pada hari Senin (9/12/2024), didorong oleh keputusan bank sentral China yang melanjutkan pembelian setelah hiatus selama enam bulan.

Negara tersebut juga akan mengadopsi "kebijakan moneter yang lebih longgar" tahun depan, bersama dengan kebijakan fiskal yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, demikian menurut pernyataan yang dikutip dari Politbiro.  


Ini merupakan "pergeseran dari sikap 'prudent' yang telah diterapkan selama hampir 14 tahun.

Oleh karena itu, pengurangan suku bunga lebih lanjut di China dapat mendorong permintaan yang lebih tinggi untuk pembelian emas," kata Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA untuk kawasan Asia Pasifik.

"Kedua, narasi permintaan sebagai aset safe haven muncul kembali setelah China memulai penyelidikan terhadap raksasa AI AS, Nvidia, atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli, yang menunjukkan kemungkinan munculnya tindakan balasan antara AS dan China."  


Para trader kini fokus pada data inflasi AS untuk bulan November setelah laporan penggajian yang lebih kuat dari yang diperkirakan minggu lalu meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan.

Kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada 18 Desember saat ini mencapai 85,8 persen , menurut alat CME Fedwatch.  


Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan kebijakan hari Kamis.  


Emas, yang tidak memberikan bunga, cenderung mendapat keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah karena ini mengurangi biaya peluang untuk menyimpan logam mulia.  


Di tempat lain, Amerika Serikat dan Inggris telah mengumumkan gelombang baru sanksi yang menargetkan perdagangan emas ilegal.

Perak spot naik 0,6 % menjadi $31,98 per ons, platinum stabil di $940,15, dan palladium naik 0,3 % menjadi $976,25.

Untuk Indonesia sendiri per tanggal (10/12/2024), berikut rincian harga emas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved