Berita Sabang

Sorot Aksi Mogok Supir Angkutan Barang, Wakil Ketua Komisi I DPRK Sabang Minta ASDP Lebih Responsif

"Kondisi ini sangat mengecewakan, terutama karena berdampak pada arus masuk kebutuhan pokok ke Sabang,” kata Darmawan. 

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Wakil Ketua Komisi I DPRK Sabang, Darmawan 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Wakil Ketua Komisi I DPRK Sabang yang membidangi perhubungan, Darmawan menyatakan, kekecewaannya terhadap pelayanan yang disediakan oleh pihak ASDP saat ini. 

Aksi mogok yang dilakukan oleh para supir jasa angkutan barang dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran distribusi sembako ke Kota Sabang.

"Kondisi ini sangat mengecewakan, terutama karena berdampak pada arus masuk kebutuhan pokok ke Sabang,” kata Darmawan. 

“Padahal, setiap tahun pemerintah pusat menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk program pengendalian inflasi dengan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di daerah ini," ujarnya.

Darmawan menyoroti persoalan teknis penjualan tiket online yang menjadi pemicu aksi mogok. 

Menurutnya, keluhan para supir bukan terkait mahalnya harga tiket, melainkan sistem penjualan tiket yang dianggap tidak memadai.

"Saya gak habis pikir, ketidaknyamanan ini bukan soal harga tiket, tapi soal teknis penjualan tiket,” urai dia. 

“Ini kan aneh, biasanya masyarakat ribut-ribut minta harga tiket diturunkan, inikan soal teknis penjualan, seharusnya bisa diselesaikan pemerintah dengan solusi konkret," tegas Darmawan.

Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap metode tiket online yang diterapkan ASDP, terutama untuk memastikan kepastian jadwal keberangkatan bagi wisatawan.

Namun, ia menekankan, pentingnya ASDP memperhatikan kebutuhan supir angkutan yang setiap hari menggunakan jasa tersebut.

"Metode tiket online sangat baik untuk wisatawan, tapi ASDP juga harus memikirkan kondisi para supir angkutan,” ujarnya. 

“Mereka ini adalah pengguna harian yang membutuhkan fleksibilitas dalam pelayanan," tambah dia.

Terkait penerapan Program Fezi (Feasibility Zero Cash), Darmawan mengapresiasi langkah ASDP yang menghilangkan transaksi tunai demi mencegah kebocoran keuangan dan menciptakan tata kelola yang baik. 

Namun, ia menyoroti fakta bahwa tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi digital.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved