Breaking News

Konflik Rusia vs Ukraina

Lebih dari 3.000 Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka di Kursk, Zelensky Peringatkan Ancaman Baru

Data tersebut jauh melampaui estimasi Korea Selatan yang menyebutkan sekitar 1.100 korban, termasuk setidaknya 100 orang tewas.

Editor: Faisal Zamzami
Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Ilustrasi. Sejumlah personel tentara Korea Utara tampak berlatih di pangkalan pelatihan untuk unit operasi khusus tentara Korea Utara di barat Korea Utara, 2 Oktober 2024. 

SERAMBINEWS.COM, KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, lebih dari 3.000 tentara Korea Utara tewas atau terluka di wilayah Kursk, Rusia.

Angka tersebut diumumkan Zelensky pada Senin (23/12/2024) melalui media sosial X. 

Data tersebut jauh melampaui estimasi Korea Selatan yang menyebutkan sekitar 1.100 korban, termasuk setidaknya 100 orang tewas.

"Menurut data awal, jumlah tentara Korea Utara yang tewas dan terluka di wilayah Kursk telah melebihi 3.000," ujar Zelensky, mengutip laporan yang ia terima dari Panglima Militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi.

Zelensky memperingatkan dunia akan risiko besar jika Korea Utara terus mengirim pasukan dan peralatan militer untuk mendukung Rusia

Ia menegaskan, dunia perlu memahami dampak dari kerja sama erat antara Moskow dan Pyongyang.

“Kerja sama ini meningkatkan risiko destabilisasi di Semenanjung Korea dan wilayah sekitarnya,” tegasnya.


Pernyataan Zelensky sejalan dengan laporan dari Korea Selatan yang menunjukkan adanya indikasi Korea Utara sedang mempersiapkan pengiriman pasukan tambahan. 

Dilansir dari Yonhap, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan bahkan menyebutkan bahwa peralatan militer, termasuk drone bunuh diri, bisa saja dikirim ke Rusia.

Badan intelijen Korea Selatan sebelumnya mengungkapkan, sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia untuk terlibat dalam perang melawan Ukraina.

Sementara itu, kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara tampak semakin erat.

Media Rusia melaporkan, kemungkinan keterlibatan militer Korea Utara dalam parade Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei 2025 mendatang.

Parade tersebut akan memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. 

Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, sebelumnya telah mengundang militer Korea Utara untuk menghadiri acara tersebut saat melakukan kunjungan ke Pyongyang. 

Baca juga: VIDEO Rusia Klaim Berhasil Evakuasi 4.000 Tentara Iran dari Suriah, IRGC Bantah Pernyataan Putin

Tentara Korea Utara Disebut Pakai Identitas Militer Rusia Palsu demi Sembunyikan Keberadaan Mereka

 Tentara Korea Utara yang bertempur di Rusia telah diberikan identitas militer Rusia palsu.

Menurut militer Ukraina, mereka diberikan dokumen dengan nama dan tempat lahir Rusia,

Hal itu disebut sebagai upaya Rusia menutupi kehadiran tentara asing di pertempuran.


Pasukan Operasi Khusus Ukraina pada Minggu (22/12/2024), mengungkapkan telah membunuh tiga tentara Korea Utara di Kursk.

Mereka juga telah merebut tiga dokumen para tentara Korea Utara tersebut.

“Dokumen identifikasi militer mereka tak memiliki semua stempel dan foto, nama patronimik diberitakan dengan cara Rusia, dan tempat lahir ditandatangani sebagai Republik Tuva,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari CNN Internasional.

Republik Tuva merupakan wilayah Rusia di selatan Siberia yang berbatasan dengan Mongolia.

Militer Ukraina menambahkan bahwa tanda tangan dalam dokumen itu adalah dalam Korea, yang mengindikasikan asal aslinya tentara tersebut.

“Ini sekali lagi mengonfirmasikan bahwa Rusia menggunakan segala cara untuk menyembunyikan kerugiannya di medan perang, dan menyembunyikan kehadiran pihak asing,” kata pernyataan itu.

Pihak Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Ukraina memperkirakan jumlah tentara Korea Utara di Rusia berkisar antara 11.000 hingga 12.000.

Beberapa di antaranya disebut telah terlibat operasi pertempuran bersama puluhan ribu pasukan Rusia untuk membantu merebut kembali bagian Kursk yang direbut Ukraina pada Agustus.

Menurut pejabat AS dan Ukraina, tentara Korea Utara telah mengalami sejumlah kekalahan besar di Kursk.


Seorang pejabat senior AS mengungkapkan beberapa ratus tentara Korea Utara telah menjadi korban, baik terbunuh dan terluka di Kursk sejak Oktober.

Anggota Parlemen Korea Selatan mengatakan sekitar 100 tentara Korea Utara terbunuh, dan sekitar 1.000 orang lainnya luka sejak dikerahkan ke Kursk.

Sementara itu, pasukan khusus Ukraina pada 17 Desember mengungkapkan dalam tiga hari, 50 tentara Korea Utara terbunuh, dan 47 lainnya terluka.

Baca juga: VIDEO Netanyahu Seperti Pahlawan Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat

Baca juga: Harvey Moies Divonis 6,5 Tahun Penjara, Sandra Dewi Pilih Hapus Jejak Digital dengan Sang Suami

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved