Berita Nagan Raya

Korban Bacok di Nagan Raya Habiskan Rp 100 Juta untuk Berobat, Tak Ditanggung BPJS, Ini Tanggapan RS

Pasalnya, meski ia memiliki kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) aktif, tetapi BPJS Kesehatan menolak menanggung biaya berobat karena alasan korban

Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Keluarga
Warga Nagan Raya yang jadi korban pembacokan saat dirawat di RSUD Meuraxa, Banda Aceh, beberapa hari lalu. 

Pasalnya, meski ia memiliki kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) aktif, tetapi BPJS Kesehatan menolak menanggung biaya berobat karena alasan korban pidana penganiayaan.

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Korbon pembacokan Tgk Gunawan (50) warga Desa Blang Baroe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya kini sudah dibawa pulang ke rumah setelah mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani di desa itu terpaksa harus mengeluarkan uang hingga Rp 100 juta lebih untuk berobat.

Pasalnya, meski ia memiliki kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) aktif, tetapi BPJS Kesehatan menolak menanggung biaya berobat karena alasan korban pidana penganiayaan.

Berhubung tidak ditangung BPJS Kesehatan, ia harus mengeluarkan uang banyak untuk berobat sejak peristiwa menimpanya pada Sabtu pekan lalu, yakni dibacok oleh tetangganya hingga kritis.

Hal itu diungkap Angun, anak korban kepada Serambinews.com, Minggu (29/12/2024).

"Ayah saya kini sudah dibawa pulang ke rumah di Nagan Raya dari RSUD Meuraxa Banda Aceh setelah dirawat atas rujukan dari RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya," ujarnya.

Baca juga: Hari Toilet Sedunia, Pemko Banda Aceh Ingatkan Ini Pentingnya Sanitasi

Diakuinya, ayahnya dibawa pulang karena ketiadaan biaya berobat sebab sudah lebih Rp 100 juta dikeluarkan sejak berobat pertama dari Nagan Raya hingga ke Banda Aceh dengan klaim pasien umum karena ditolak tanggung oleh BPJS.

"Untuk biaya berobat kami kumpul-kumpul sehingga bisa dibawa berobat," ujar Angun.

Angun menceritakan, ayahnya menjadi korban bacok oleh pelaku yang yang merupakan tetangga. 

Sejak kejadian itu, korban dilarikan ke RSUD SIM Nagan Raya.

Namun di RSUD SIM, pihak BPJS tidak mengeluarkan surat dalih bahwa korban penganiyaan tidak ditanggung BPJS, sehingga harus dilayani dengan umum.

Karena kondisi ayahnya yang parah sehingga keluarga terpaksa mencarikan uang seperti utang sehingga dirujuklah ke RSUD Meuraxa Banda Aceh. 

Baca juga: VIDEO Rudal Balistik Houthi Target Pangkalan Udara Nevatim Israel

Saat tiba di RSUD Meuraxa dioperasi dan mengeluarkan biaya Rp 35 juta, lalu biaya pemasangan pen di tangan sebanyak 4 buah Rp 60 juta dan biaya berobat lainnya selama beberapa hari di Banda Aceh sehingga lebih dari Rp 100 juta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved