Berita Lhokseumawe
Misi Kemanusiaan di Malaysia Selesai, Lima Mahasiswa Unimal Kembali ke Kampus
"Alhamdulillah program kemanusian ini berjalan dengan lancar, dan kini kami kembali ke Universitas Malikussaleh untuk melanjutkan program studi...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
"Alhamdulillah program kemanusian ini berjalan dengan lancar, dan kini kami kembali ke Universitas Malikussaleh untuk melanjutkan program studi seperti biasa," imbuh Firman Alfathy yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.
Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Lima mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) kembali ke kampus, setelah melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Malaysia sejak Oktober 2024 hingga 30 Desember 2024 melalui program kemanusiaan.
Adapun program yang dimaksud adalah Program International Student Mobility (Humanitarian Project) di Malaysia.
Program ini terselenggara berkat kerjasama Majelis Rektor Perguruan Tinggi (MRPTNI) dengan INTI International University Malaysia dan juga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI Kuala Lumpur).
Lima mahasiswa tersebut yaitu, Firman Alfathy dari Fakultas Hukum, Sandrina Salsabilla Rambe dari Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan.
Kemudian Fadhillah Dandy Satrio dari Prodi Teknik Mesin, Shilvi Munayya dari Prodi Ilmu Kelautan, dan Bahtera Khoiruddin Lubis dari Prodi Administrasi Publik.
“Kelima mahasiswa ini sudah mendarat di Sultan Iskandar Muda International Airport pada 31 Desember 2024, hal ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa Bahtera Khoiruddin Lubis melalui telepon,” ujar Ketua MBKM Prof Dr M Sayuti, ST MSc IPU, dalam siaran yang diterima Serambinews.com, Kamis (2/1/2025).
Selama program berlangsung, kelima mahasiwa Universitas Malikussaleh bergabung dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari Indonesia untuk menjalani program perkuliahan di INTI International University dengan Study Bachelor of Business (Hons), International Business Programme.
Kemudian melaksanakan project utama dengan fokus program kemanusiaan (humanitarian actions).
Baca juga: Tolak PPN 12 Persen, Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Demo ke Gedung DPRK
Dalam kegiatan ini mahasiswa menjalankan program mengajar di sanggar (tempat belajar) yang tersebar di berbagai wilayah semenanjung Malaysia.
Menurut Firman Alfathy, dalam menjalani kegiatan mengajar, tiap-tiap sanggar bimbingan diisi oleh para siswa yang merupakan anak dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang belum mendapatkan pendidikan formal layaknya di kota-kota besar.
Oleh karena itu, tantangan besar bagi kami untuk meningkatkan semangat belajar serta memotivasi para siswa agar memiliki rasa cinta tanah air dan ingin kembali ke Indonesia.
"Alhamdulillah program kemanusian ini berjalan dengan lancar, dan kini kami kembali ke Universitas Malikussaleh untuk melanjutkan program studi seperti biasa," imbuh Firman Alfathy yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh.
Pada kesempatan ini pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Ir H Herman Fithra, ST, MT, IPM, ASEAN.Eng yang telah melaksanakan program ini.
“Kami sangat mengharapkan program ini terus berlanjut, mengingat masih banyak anak-anak Indonesia yang ingin belajar sebagaimana anak-anak Indonesia pada umumnya,” katanya.
Jalan Santai di Lhokseumawe Ricuh, Peserta Pingsan Hingga Doorprize Diambil Paksa |
![]() |
---|
Jangan Biarkan Demokrasi Berdarah, Akademisi UIN SUNA Lhokseumawe: Saatnya Jembatani dengan Syariah |
![]() |
---|
Rektor UIN SUNA Lhokseumawe Sampaikan Pesan Penting Kepada Mahasiswa Baru Saat Penutupan PBAK |
![]() |
---|
Sempat Terbakar, Pabrik NPK PT PIM di Aceh Utara Kembali Beroperasi |
![]() |
---|
INSYAALLAH Senin, Sayuti Abubakar Lantik Sekda Kota Lhokseumawe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.