Miris! Jembatan Beton Ambruk di Bireuen, Orang Sakit Harus Seberangi Sungai untuk ke Puskesmas 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ambruknya satu jembatan permanen berukuran 8x6 meter di perbatasan Desa Hagu dan Desa Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen pada Senin (6/1/2025), membuat warga Lawang terisolir.

Pasalnya, untuk menuju ke pusat kecamatan di Peudada, warga terpaksa harus mengarungi sungai terlebih dahulu.

Bahkan, warga yang sedang sakit pun juga terpaksa turun ke dasar sungai dekat jembatan untuk menyeberang ke Desa Hagu. 

Amatan Serambinews.com, Senin (6/1/2025), seorang ibu rumah tangga warga Lawang yang membawa salah seorang keluarganya ke rumah sakit terpaksa turun ke sungai.

Keluarga yang sakit dipapah warga lainnya, ia membawa berbagai barang dan juga dibantu warga untuk menyeberang ke Hagu dan terus ke Peudada dengan sepeda motor keluarga lainnya. 

Beberapa anggota BPBD Bireuen berada di lokasi memantau keadaan.

Tiga karyawan PDAM Krueng Peusangan, Bireuen juga melihat pipa induk distribusi air yang putus total. 

Besi leger jembatan jatuh ke sungai dan bengkok, beton semen lantai jembatan juga patah. 

Gerusan tebing sungai memanjang pada dua sisi dan meluas panjangnya mencapai 400 meter lebih.  

Beberapa anggota Polsek dan Koramil Peudada juga turun ke lokasi melakukan pendataan.

Tak lupa warga diingatkan untuk berhati-hati berada di pinggir sungai, khawatir abrasi meluas dan bagian bawah semakin tergerus. 

Banyak petani dari berbagai desa yang kebunnya di Lawang, umumnya jagung, pisang, termasuk tanaman sawit dan lainnya terlihat pasrah tidak bisa ke kebun membawa pulang hasil panen.(*)