Trending Topic: Kabar Duka Alvin Lim, Program Makan Bergizi Gratis, Shin Tae-yong dan Wabah HMPV

Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan keluarga yang kurang mampu.

Wabah HMPV di China

China kini tengah menghadapi lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), yang menyebabkan kepanikan di kalangan publik dan mengisi ruang rumah sakit dengan pasien. 

Lonjakan ini terjadi seiring dengan musim dingin, yang memang sering menjadi waktu puncak untuk penyakit saluran pernapasan. 

HMPV, yang pertama kali ditemukan pada 2001, kini menjadi perhatian utama karena penularannya yang cepat, terutama di kalangan anak-anak di bawah 14 tahun. 

Gejala dari HMPV mirip dengan flu biasa, termasuk batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Meskipun kebanyakan kasus bersifat ringan, HMPV dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti pneumonia, pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. 

Pemerintah China telah mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dengan memberlakukan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak. 

Beberapa negara tetangga, seperti Taiwan dan Hong Kong, mulai memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus ini.

Donasi Agus Salim Dialihkan

Denny Sumargo memberikan respons atas kabar bahwa uang donasi untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras, dialihkan untuk korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Denny yang merasa prihatin dengan situasi tersebut, meminta Agus Salim untuk tetap tenang dan meyakinkan bahwa ia akan tetap membantu biaya pengobatan Agus. 

Denny bahkan menawarkan untuk memberikan bantuan langsung, baik untuk pengobatan atau untuk kebutuhan hidup Agus di masa depan. 

Ia mengatakan bahwa meskipun uang donasi telah dialihkan untuk tujuan kemanusiaan, ia tetap akan memastikan Agus mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. 

Denny juga mengatakan akan menyiapkan dana untuk pengobatan lebih lanjut dan membantu kelangsungan hidup Agus jika diperlukan. 

Denny Sumargo menunjukkan empati dan komitmennya untuk tetap mendukung Agus dalam kesulitan ini.

Insiden di Bandara Beirut

Seorang diplomat Iran terlibat dalam insiden di Bandara Beirut, Lebanon, pada Minggu, (5/1/2025), setelah menolak tas diplomatiknya diperiksa oleh petugas keamanan bandara.

Setelah tiba dari Teheran, diplomat tersebut membawa dua tas diplomatik yang hendak diperiksa. 

Namun, ia menolak berdasarkan alasan kekebalan diplomatik yang diatur dalam Konvensi Wina 1961.

Keputusan untuk menahan diplomat ini menyebabkan ketegangan di bandara, dengan pihak berwenang menunggu klarifikasi dari Kedutaan Besar Iran di Lebanon. 

Setelah menerima nota diplomatik yang menjelaskan isi tas, yang terdiri dari dokumen dan uang untuk biaya operasional kedutaan, tas tersebut akhirnya diperbolehkan masuk. 

Kejadian ini menunjukkan pentingnya penerapan hukum internasional dalam hubungan diplomatik, meskipun tetap memicu perdebatan mengenai prosedur pemeriksaan di negara-negara penerima.